BLORA,
suaramerdeka.com -
Pendapatan asli daerah (PAD) Blora tahun depan mencapai Rp 100 miliar dinyakini
bukan hal yang mustahil. Apalagi menurut Seno Margo Utomo, salah seorang
anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Blora, sejumlah peraturan daerah (perda)
baru terkait pajak dan retribusi daerah telah selesai dibuat dan sudah
diberlakukan di Blora.
"Dengan potensi
pendapatan yang ada, saya kira PAD Rp 100 miliar di tahun 2013 bisa
direalisasikan," ujarnya, Sabtu (3/11).
Dia menyebutkan tahun
ini PAD Blora ditargetkan mencapai Rp 60,4 miliar. Seno Margo Utomo yang juga
anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui peningkatan PAD
menjadi Rp 100 miliar merupakan lonjakan yang cukup tajam.
Hanya dia menegaskan
hal itu bisa saja terealisasi jika seluruh komponen yang terkait pemungutan
pajak dan retribusi daerah bekerja keras dan meminimalisir kemungkinan
kebocoran.
"Saya ambil
contoh. Di Blora ini parkir liar merebak di mana-mana. Itu perlu ditertibkan.
Sementara tarif parkir yang dipungut dari warga oleh para juru parkir itu
tergolong tinggi. Pertanyaannya berapa tarif parkir resmi yang disetor ke
daerah, mungkin tidak sampai 50 persen," tandasnya.
Selain itu, kata Seno
Margo Utomo, setiap tahun dipastikan jumlah pedagang di Blora mengalami
peningkatan. Setiap pedagang selama ini dipungut sejumlah retribusi. Tak hanya
itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setiap tahun penerimaan yang disetorkan ke
Pemkab sebagai PAD juga harus mengalami kenaikan.
Karena itu Seno Margo
Utomo menyakini jika dikelola dengan baik, PAD Blora akan naik signifikan.
"Bahkan bukan tidak mungkin bisa tembus Rp 100 miliar tahun depan,"
katanya.
( Abdul Muiz / CN26 / JBSM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar