Kamis, 01 November 2012

Blora Butuh Sumber Air Permanen


BLORA,  — Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membutuhkan sumber-sumber air permanen untuk mengatasi kekeringan yang selalu terjadi setiap tahun.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blora Ary Soesanto mengatakan, tahun ini Pemkab Blora telah mengajukan permintaan dana Rp 1,64 miliar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana akan digunakan membuat sumber air permanen dan sistem instalasinya di delapan desa pada enam kecamatan.
Keenam kecamatan itu adalah Jati, Todanan, Sambong, Bogorejo, Jiken, dan Japah. Di wilayah-wilayah itu, potensi sumber air bawah tanah atau artesis cukup banyak.
"Masing-masing desa dianggarkan Rp 200 juta. Saat ini kami sedang menunggu jawaban BNPB. Kami berharap permintaan itu terealisasi," kata Ary, Sabtu (1/9/2012) di Blora.
Blora selalu dilanda kekeringan setiap tahun. Pada musim kemarau tahun ini, sebanyak 82.009 warga di 134 desa pada 15 kecamatan mengalami krisis air. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, mereka mengandalkan pasokan air dari pemerintah.
Saat ini sudah hampir 1.000 tangki air dialokasikan untuk masyarakat yang kekurangan air. "Tidak mungkin selamanya kami harus memasok air. Masyarakat butuh sumber air permanen," tutur Ary.