Rabu, 30 Januari 2013

LOWONGAN KERJA 2013 DI PERTAMINA

Kesempatan untuk berkembang di Pertamina sangat terbuka luas karena perusahaan memiliki bisnis dari hulu sampai ke hilir, mulai dari Eksplorasi & Produksi, Pengolahan, Distribusi hingga Pemasaranproduk-produknya, serta panas bumi.

Sebagai investasi  di masa depan, Pertamina menyediakan dana yang sangat besar untuk menciptakan pekerja-pekerja berprestasi, menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang tangguh, yang mampu membawa Pertamina menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Pertamina juga berkomitmen untuk memajukan riset dan pengembangan yang didukung oleh teknologi terkini.
Salah satu elemen vital dalam transformasi Pertamina adalah perubahan budaya. Pertamina berupaya secara terus menerus membangun budaya yang berorientasi kinerja. Kinerja anda akan berkontribusi terhadap program transformasi dan pencapaian target perusahaan. Pertamina memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja untuk mengembangkan ide,kreativitas dan berinovasi. Pertamina memberikan kesempatan yang sangat luas bagi anda untuk mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan diri. Perusahaan yakin Anda mampu menunjukkan kinerja terbaik.

Rekrutmen
Pertamina merekrut pekerja-pekerja handal dari:
1.   Tenaga Fresh graduate: Program untuk fresh graduate terdiri dari Bimbingan Profesi Sarjana (BPS), Bimbingan Profesi Sarjana Teknik (BPST), Bimbingan Praktis Ahli (BPA), Bimbingan Praktis Ahli Teknik (BPAT). Program ini mencakup class room dan on-the-job training. Pertamina  menyiapkan lingkungan yang kondusif untuk mengenal perusahaan, semua bisnis dan nilai-nilaiperusahaan.
2.   Tenaga berpengalaman: Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan keahlian dan pengalaman tertentu.


Pengembangan Pekerja
Program pengembangan pekerja di Pertamina dimulai saat Anda bergabung bersama Pertamina dan berlangsung terus menerus sepanjang karir Anda diperusahaan. Program pengembangan perusahaan antara lain:
1.   Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi secara selektif di dalam/luar negeri, untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi untuk membangun profesionalisme pekerja.
2.   Pelatihan, seminar, workshop di Pertamina Learning Centre maupun institusi-institusi ternama di dalam/luar negeri di bidang Manajerial, Spesialis, Teknis, Leadership dan Budaya.
3.    Sertifikasi profesional.
4.    Coaching & mentoring.
5.   People Review yang merupakan Sistem Manajemen Kinerja di Pertamina, untuk menilai kinerja dan sebagai dasar untuk program pengembangan pekerja.
6.    Jalur karir Manajerial dan Spesialis.
7.    Internal job posting, memberikan kesempatan untuk merubah karir di lingkungan Pertamina.
8.   Penugasan di anak perusahaan merupakan bagian dari pembinaan dan pengembangan pekerja yang dilakukan secara terencana.

UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN MEMBUKA 


Pemasangan Jaringan Pipa Gas Blora - Tambaklorok Semarang Mulai Digarap


BLORA –  Proyek  pemasangan jaringan pipa gas Blora - Tambaklorok Semarang mulai masuk Blora. Pipa ini akan digunakan mengalirkan gas dari lokasi pengeboran di Desa Sumber Kecamatan Kradenan sampai ke pembangkit listrik di Tambaklorok. Pemasangan jaringan pipa dimulai dari wilayah barat. ‘’Hanya pengerjaannya sementara ini masih dilakukan blok-blok pada tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI),’’ ujar Kabag Humas dan Protokol Kunto Aji, selasa, 22 Januari 2013.

Sama seperti pada proyek double track, proyek pemasangan jaringan pipa dengan cara ditanam di dalam tanah ini, juga menggunakan jalur kereta api. Pipa ditanam di sepanjang jalur kereta api di sebelah rel. Selain tanah milik PT KAI, jaringan pipa itu juga akan melewati tanah milik warga serta tanah milik Perhutani. ‘’Untuk pelaksanaan di tanah milik warga dan Perhutani masih dalam proses pembebasan,’’ tambahnya.

Khusus untuk tanah warga,  lanjtnya dia, saat ini sedang berlangsung sosialisasi kepada warga di tiga kecamatan oleh PT KAI, Panitia Pembebasan Tanah (P2T) yang merupakan gabungan pemkab dan Badan Pertanahan nasional (BPN) serta Pertamina Gas (Pertagas). Dipastikan, tanah yang akan dilewati jaringan pipa itu akan diberi kompensasi. ‘’Untuk kompensasi itulah dilakukan sosialisasi dan pendataan,’’ katanya.

Menurut Kunto, proyek  gas itu adalah milik PT Pertamina Pengembangan Gas Jawa (PPGJ), sedangkan pemasangan jaringan pipanya dilakukan PT Sumber Petrindo Perkasa (PT SPP). Untuk tanah warga itulah,tim P2T akan membantu dalam proses pembesan lahannya. Bupati Blora Djoko Nugroho, kata Kunto, sejak awal  menekankan pada Pertagas dan PT SPP agar melibatkan warga sekitar proyek dalam penggarapan. ‘’Sehingga selain bisa menambah penghasilan, warga tidak hanya menjadi penonton dalam proyek itu,’’ tegasnya.

Pelaksanaan proyek pemasangan jaringan pipa itu dimulai dari barat.  Jaringan pipa itu  melewati tiga kecamatan di Blora, yakni Kecamatan Jati, Randublatung dan Kradenan. Dalam pelaksanaannya, pipa berdiameter 20-28 inc sepanjang 142 kilometer itu akan melewati 12 desa di  tiga kecamatan itu. Desa-desa itu, lima desa di Kecamatan Jati, enam desa Kecamatan Randublatung dan satu desa di kecamatan Kradenan. Pipa ditanam masuk tanah sedalam dua meter. Pemasangan pipa gas berada di sebelah selatan proyek double track itu membutuhkan sekitar 12.000 pipa.

Pabrik Gula Blora Siap Serap 1.500 Tenaga Kerja


BLORA, suaramerdeka.com – Direktur PT Gendhis Multi Manis (GMM) Kamajaya optimis bahwa Pembangunan  Pabrik Gula dengan investasi sekitar Rp 1,4 Triliun ini, akan rampung sesuai dengan jadwal yaitu pada bulan Oktober 2013 mendatang. Pasalnya semua prose pembangunan sudah dilaksanakan dan tidak menemui hambatan.
“Kami optimis pada Oktober tahun depan pabrik sudah berdiri dan siap melakukan musim giling perdana, sekaligus bukti kalau Blora menjadi produsen gula nasional,” kata Kamajaya saat pertemuan dengan petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Blora, Selasa (18/9).
Dia mengatakan, setelah semua bangunan diselesaikan maka memsin boiler akan segera dikirim dan hal itu dijadwalkan pada bulan Mei 2013, serta peralatan yang lain. Dia mengaku kalau semua peralatan yang ada di Pabrik Gula merupakan peralatan yang benar-benar baru tidak ada yang lama. “Semuanya baru termasuk mor dan bautnya, ini sesuai komitmen awal kami untuk membangun pabrik yang baik,” jelas Kamajaya.
Saat ini untuk mendukung percepatan pembangunan pabrik dan memudahkan alatberat pabrik bisa masuk, beberapa jembatan mulai diperbaiki termasuk juga jalan raya menuju pabrik yang berlokasi di eks tanah Kwarcab bumi Perkemahan Bentolo, Desa Tinapan, Kecamatan Kunduran, Blora juga sedang diperbaiki.
Dengan nantinya beroperasi, dia mengklaim akan bisa menyerap tenaga kerja 1.500 orang, sehingga akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat, belum lagi dengan petani dan pekerja yang bergerak disektor lainnya seperti sopir dan penyedian truk.
Untuk menjaga pasokan tebu di pabrik lanjut Kamaja, saat ini GMM sudah membentuk petani plasma yang akan 100 persen mengirimkan tebunya ke GMM, dengan perkiraan awal akan mampu menggiling 6000 ton tebu setiap harinya. “Blora memiliki segalanya untuk tebu dan memiliki kualitas tebu yang baik karena faktor suhu yang ada di Blora ini,” tandasnya.
( Sugie Rusyono / CN26 / JBSM

Pemkab Komitmen "Welcome" dengan Masuknya Investor Dongkrak PAD, Pabrik Semen Instan Dibangun di Blora


LENSAINDONESIA.COM: Minimnya Pandapat Asli Daerah (PAD) Kabupaten Blora membuat Pemkab Blora harus memutar otak bagaimana mendongkrak PAD yang rata-rata per tahun hanya Rp 50 miliar dengan jumlah penduduk sekitar 800 juta jiwa.
Rencana pembangunan pabrik semen instan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Blora diharapkan bisa menjadi promosi awal bagi investor untuk berinvestasi di kota yang terkenal dengan hutan jatinya ini.
Kunto Aji Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Blora kepada LICOM mengatakan, bahwa Pemkab Blora saat ini mulai membuka diri untuk menggaet investor demi kemajuan pembangunan Kabupaten Blora. “Kami sangat terbuka bagi investor siapa saja yang tertarik dengan Blora,” ujarnya.
Kunto Aji mnjelaskan, pembangunan pabrik semen instan ini tidak seperti pabrik semen pada umumnya. “Prosesnya lebih ramah lingkungan dan tidak membutuhkan banyak air. Air hanya dipakai oleh pekerja yang ingin membersihkan diri saja,” tandasnya.
Kunto mengatakan, semen instan tersebut berbentuk pasir yang sudah ada bahan kimia tertentu, kemudian konsumen hanya tinggal mencampurnya dengan air. “Jadi tidak harus beli pasir dan semen, cukup dengan semen instan ini konsumen bisa langsung menggunakannya sebagai bahan perekat untuk bangunan,” paparnya.
Semen instan dengan nama “Mortar” yang rencananya akan di produksi oleh PT Imasco akan dibangun di Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
Dengan dibangunnya pabrik ini nanti diharapkan juga mampu menyerap tenaga kerja, khususnya di wilayah Blora. Selain itu, Blora juga mempunyai SDA utama bahan semen instan berupa pasir.
“Itu kenapa rencana tersebut kami harapkan bisa terwujud. Sehingga, Blora bisa bersaing dengan daerah lain dan tentunya masyarakat Blora juga bisa ikut merasakan hasilnya,” pungkasnya. @sigit

Tidak Ada Perusahaan di Blora yang Mengajukan Penangguhan UMK 2013


BLORA, suaramerdeka.com - Upah minimum kabupaten (UMK) Blora 2013 sebesar Rp 932.000 per bulan mulai diberlakukan efektif 1 Januari 2013 di semua perusahaan. Pasalnya menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Blora, Komari, tidak ada satupun perusahaan di Blora yang mengajukan penangguhan UMK.
"Belum ada perusahaan yang mengajukan penangguhan UMK 2013. Tahun depan UMK Blora sebesar Rp.932.000," ujarnya, Minggu (30/12). Besaran UMK naik dibandingkan UMK tahun 2012 sebesar Rp.855.500.
Komari mengemukakan UMK Blora relatif lebih besar dibanding kabupaten lain di sekitarnya. Salah satu dasar dari penentuan UMK adalah hasil survey kebutuhan hidup layak (KHL).
Menurutnya KHL di Blora relatif tinggi dibanding kabupaten dan kota di wilayah eks Karisidenan Pati, terkecuali Kabupaten Kudus. "Biaya hidup di Blora memang relatif tinggi dibanding kabupaten sekitar seperti Rembang," tandas Komari.
Berdasarkan surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah, 12 November 2012, Nomor 561.4/58 disebutkan UMK seluruh kabupaten dan kota di Jateng. Untuk UMK kabupaten di wilayah eks Karisidenan Pati ditetapkan UMK Blora sebesar Rp.932.000, Rembang Rp.896.000, Pati Rp.927.600, Jepara Rp.875.000 dan tertinggi adalah Kabupaten Kudus Rp.990.000.
UMK Blora lebih besar dibanding UMK sejumlah kabupaten di sekitar Blora di Jawa Tengah diantaranya Kabupaten Sragen Rp.864.000 dan Grobogan Rp.842.000. Namun dibanding kabupaten di Jawa Timur yang wilayahnya berbatasan dengan Blora, UMK Blora lebih kecil.
( Abdul Muiz / CN33 / JBSM


·         UMR 2013 Semarang : Rp 1.209.100
·         UMR 2013 Kabupaten Demak : Rp 995.000
·         UMR 2013 Kabupaten Kudus : Rp 990.000
·         UMR 2013 Kabupaten Jepara : Rp 875.000
·         UMR 2013 Kabupaten Pati : Rp 927.600
·         UMR 2013 Kabupaten Rembang : Rp 896.000
·         UMR 2013 Kabupaten Boyolali : Rp 895.000
·         UMR 2013 Kota Surakarta : Rp 915.900
·         UMR 2013 Kabupaten Sukoharjo : Rp 902.000
·         UMR 2013 Kabupaten Sragen : Rp 864.000
·         UMR 2013 Kabupaten Karanganyar : Rp 896.500
·         UMR 2013 Kabupaten Wonogiri : Rp 830.000
·         UMR 2013 Kabupaten Klaten : Rp 871.500
·         UMR 2013 Kabupaten Kendal : Rp 953.100
·         UMR 2013 Kabupaten Semarang : Rp 1.051.000
·         UMR 2013 Kota Salatiga : Rp 974.000
·         UMR 2013 Kabupaten Grobogan : Rp 842.000
·         UMR 2013 Kabupaten Blora : Rp 932.000
·         UMR 2013 Kota Magelang : Rp 901.500
·         UMR 2013 Kabupaten Magelang: Rp 942.000
·         UMR 2013 Kabupaten Purworejo: Rp 849.000
·         UMR 2013 Kabupaten Temanggung : Rp 940.000
·         UMR 2013 Kabupaten Wonosobo : Rp 880.000
·         UMR 2013 Kabupaten Kebumen : Rp 835.000
·         UMR 2013 Kabupaten Banyumas : Rp 877.500
·         UMR 2013 Kabupaten Purbalingga : Rp 896.500
·         UMR 2013 Kabupaten Batang : Rp 970.000
·         UMR 2013 Kota Pekalongan : Rp 980.000
·         UMR 2013 Kabupaten Pekalongan : Rp 962.000
·         UMR 2013 Kabupaten Pemalang : Rp 908.000
·         UMR 2013 Kota Tegal : Rp 860.000
·         UMR 2013 Kabupaten Tegal : Rp 850.000
·         UMR 2013 Kabupaten Brebes : Rp 859.000
·         UMR 2013 Cilacap Kota: Rp 986.000
·         UMR 2013 Cilacap Timur : Rp 861.000
·         UMR 2013 Cilacap Barat : Rp 816.000
·         UMR 2013 Kabupaten Banjarnegara : Rp 835.000


Ekplorasi Minyak di 4 Titik Sumur Tua PT BPE Targetkan Rp 1 Miliar untuk PAD Blora 2013


LENSAINDONESIA.COM : PT Blora Patra Energi (PT. BPE) salah satu BUMD Pemkab Blora menargetkan Pendapatan Asli Daerah di tahun 2013 senilai Rp 1 miliar. Target tersebut didasarkan pada peningkatan jumlah ijin lokasi ekplorasi sumur tua yang ada di wilayah Blora.
Hal itu diungkapkan Cristian Prasetya, Dirut PT. BPE kepada Licom, di Blora, Jumat (18/01/2013). Menurut Cristian, di tahun 2012 pihaknya mampu menghasilkan PAD sebesar Rp 250 juta, dengan ekplorasi minyak yang berasal dari 4 titik sumur tua.
“Dari 11 sumur tua yang berizin di tahun 2012, hanya ada 4 sumur tua yang menghasilkan minyak mentah dengan perolehan Rp 250 juta,” terangnya.
Sementara itu, di tahun 2013 ini, pihaknya mencatat dari 36 titik lokasi sumur tua yang tersebar di wilayah blora, diharapkan ada 15 titik sumur tua yang bisa beroperasional dan menghasilkan minyak yang cukup.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan RI terkait izin lokasi ekplorasi sumur tua yang berada di kawasan lindung PT. Perhutani KPH Blora.
“Dari 36 titik lokasi sumur tua, terdapat 25 titik sumur yang berada di kawasan lindung perhutani, dan saat ini sedang kami urus ijinnya di kementrian“ terangnya
Jika izin eksplorasi 25 sumur tua dari Kementerian Kehutanan yang bisa turun, pihaknya akan menargetkan PAD sebesar Rp 1 miliar dengan asumsi 15 sumur tua terdapat kandungan minyak.
“Dari 25 yang berada di kawasan lindung itu, mungkin 15 sumur mampu menghasilkan minyak mentah yang cukup“
terangnya
Pihaknya telah menggandeng 4 investor yang terdiri dari 2 investor dari Jakarta dan 2 kelompok masyarakat penambang setempat. “PT. Borneo dan PT. SSRE kita gandeng, selain kelompok masyarakat setempat“ imbuhnya
Cristian optimis pihaknya tidak akan menggunakan suntikan modal dari APBD Blora, pasalnya pihak investor saat ini mendanai penuh guna kepentingan ekplorasi itu.
“Dana APBD kita deposito di bank, dan investor yang mendanai semua proyek sampai eksplorasi selesai“ lanjutnya
Sebagai konsekuensinya, pihak investor medapatkan bagi hasil sebesar Rp. 76 % dan untuk Pemkab Blora sebesar Rp. 24 %.
“Kesepakatan itu sesuai Mou dengan pihak investor selama 5 tahun, sejak tahun 2010 sampai 2015,“ pungkasnya. @nur

Menara Telepon Seluler Hasilkan PAD Rp 786 Juta bagi Blora


BLORA, suaramerdeka.com - Inilah bukti jika potensi obyek pendapatan asli daerah (PAD) digarap dengan baik, maka kontribusi yang diberikan ke kas daerah juga cukup besar. Obyek pajak ataupun retribusi itupun tidak membebani masyarakat kecil karena dipungut dari perusahaan besar yang menjadikan Blora sebagai wilayah operasi kerjanya.
Salah satu contoh nyata dari obyek retribusi tersebut adalah retribusi pengendalian menara telekomunikasi. Di tahun pertama pemberlakuan retribusi menara telepon seluler di tahun 2012 di Blora, PAD yang dihasilkan mencapai Rp 786 juta.
"Jumlah yang cukup besar di tahun pertama 2012. Kami optimis di tahun kedua yakni 2013 PAD dari retribusi menara telekomunikasi ini akan lebih besar lagi," ujar Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora, Bondan Sukarno, Rabu (16/1)
Peraturan daerah (perda) nomor 3 tahun 2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, efektif diberlakukan di Blora sejak 1 Januari 2012. Di tahun 2012, jumlah menara telekomunikasi di Blora yang memberikan kontribusi pembayaran retribusi sebanyak 119 menara.
Bondan Sukarno menyebutkan saat ini ada 13 menara baru yang sudah selesai didirikan sejumlah operator telepon seluler di wilayah Blora. Berdasarkan hal itulah pihaknya optimis di tahun 2013 retribusi menara telekomunikasi akan meningkat.
"Kami koordinasi dan komunikasikan dengan pemilik menara telekomunikasi tersebut terkait nominal retribusi yang harus dibayarkan. Penetapan nominalnya pun sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal inilah yang menjadikan retribusi menara tidak ada kendala yang berarti," tandasnya.
Pemungutan retribusi menara dilakukan  dalam satu tahun. Nominal yang dibayarkan operator menara bervariasi, tergantung ketinggian menara. Untuk menara yang ketinggiannya sekitar 72 meter misalnya, retribusi yang dibayarkan sekitar Rp 7 juta.
Bondan Sukarno yang juga mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mengungkapkan di Jawa Tengah bahkan di Indonesia belum banyak kabupaten dan kota yang memberlakukan retribusi menara telekomunikasi. Karena itu meski baru menginjak tahun pertama pemberlakuan retribusi tersebut di Blora, sudah cukup banyak kabupaten dan kota lain yang melakukan studi banding di Blora.
( Abdul Muiz / CN26 / JBSM

PAD Blora 2013 Diwacanakan Tembus Rp 100 Miliar


BLORA, suaramerdeka.com - Pendapatan asli daerah (PAD) Blora tahun depan mencapai Rp 100 miliar dinyakini bukan hal yang mustahil. Apalagi menurut Seno Margo Utomo, salah seorang anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Blora, sejumlah peraturan daerah (perda) baru terkait pajak dan retribusi daerah telah selesai dibuat dan sudah diberlakukan di Blora.
"Dengan potensi pendapatan yang ada, saya kira PAD Rp 100 miliar di tahun 2013 bisa direalisasikan," ujarnya, Sabtu (3/11).
Dia menyebutkan tahun ini PAD Blora ditargetkan mencapai Rp 60,4 miliar. Seno Margo Utomo yang juga anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui peningkatan PAD menjadi Rp 100 miliar merupakan lonjakan yang cukup tajam.
Hanya dia menegaskan hal itu bisa saja terealisasi jika seluruh komponen yang terkait pemungutan pajak dan retribusi daerah bekerja keras dan meminimalisir kemungkinan kebocoran.
"Saya ambil contoh. Di Blora ini parkir liar merebak di mana-mana. Itu perlu ditertibkan. Sementara tarif parkir yang dipungut dari warga oleh para juru parkir itu tergolong tinggi. Pertanyaannya berapa tarif parkir resmi yang disetor ke daerah, mungkin tidak sampai 50 persen," tandasnya.
Selain itu, kata Seno Margo Utomo, setiap tahun dipastikan jumlah pedagang di Blora mengalami peningkatan. Setiap pedagang selama ini dipungut sejumlah retribusi. Tak hanya itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setiap tahun penerimaan yang disetorkan ke Pemkab sebagai PAD juga harus mengalami kenaikan.
Karena itu Seno Margo Utomo menyakini jika dikelola dengan baik, PAD Blora akan naik signifikan. "Bahkan bukan tidak mungkin bisa tembus Rp 100 miliar tahun depan," katanya.
( Abdul Muiz / CN26 / JBSM )