Rabu, 26 Oktober 2011

Telah Dibuka, Taman Water Splash Sarbini Blora



Setelah tak kurang 3 bulan dibangun, Taman Sarbini Blora yang kini berubah jadi Taman Water Splash Sarbini resmi dibuka Minggu pagi, 16 Oktober 2011. Taman bermain anak ini sedikitnya menyediakan 12 wahana permainan anak, yang rata-rata harga tiket masuknya Rp 5 ribu. Taman yang dibangun dan dikelola CV. Anora Soka--juga pengelola Taman Kartini Rembang--tersebut menggunakan sistem kontrak selama 5 tahun, dan bisa diperbarui kembali.

Suasana riuh dan gegap dari anak-anak mewarnai pembukaan Taman Sarbini, yang pengguntingan pita di pintu gerbang barat taman dilakukan istri Bupati Blora, Minggu pagi. Serbuan anak-anak yang berlarian masuk menggambarkan sambutan anak-anak akan tempat bermain di perkotaan Blora begitu semarak. Minimnya rekreasi untuk anak-anak di Blora membuat taman Sarbini yang hari Minggu ini dibuka gratis menjadi tujuan di hari libur.

Adalah wahana bermain water splash yang Minggu pagi jelang siang itu diserbu anak-anak. Ratusan anak tumpah ruah di wahana yang luasnya bisa mencapai 100 meter persegi tersebut. Di anjungan, puluhan anak berdesakan dan bergantian main lorotan.

"Nantinya harga tiket masuk ke taman dikenakan Rp 5 ribu, langsung bisa menggunakan wahana mainan water splash tersebut," ujar Sriyono, Direktur CV. Anora Soka kepada wartablora.com.

Dengan 12 wahana mainan, setidaknya orang tua perlu menyediakan anggaran Rp 60 ribu untuk anak-anaknya yang ingin menjajal semua wahana mainan di taman tersebut. Itu baru untuk satu anak, dan belum termasuk uang buat jajan dan makan.

"Untuk wahana mainan selain water splash, masing-masing wahana dikenakan tiket masuk yang rata-rata Rp 5 ribu," kata Sriyono.

Hari pertama itu, wahana yang tidak menggratiskan pengunjung adalah wahana sinema 3 dimensi. Meski tak digratiskan, antusiasme anak-anak yang datang dengan orang tuannya sangat tinggi.

Selain water splash dan sinema 3 dimensi, wahana yang disediakan ada juga istana balon, bianglala, otopeds, bom-bom car, batery car, bumper boat, becak air, outbonds kids, dan hely rains.

"Ke depan rencananya ada juga jet cousher. Juga setiap minggu akan ada live music, yang menampilkan musik daerah dan modern. Ini memang masih membutuhkan penyempurnaan di beberapa bagian. Jadi belum benar-benar selesai," kata Sriyono.

Dengan dibukanya Taman Sarbini dengan wahana mainan anak itu, di perkotaan Blora jadinya ada 2 tujuan tempat rekreasi anak. Satunya di Taman Tirtonadi yang menyediakan kolam kecek buat anak-anak. Sementara di luar perkotaan, tempat tujuan berlibur anak-anak ada di Kampung Bluron, Tempuran.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata di Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora, Pratikno Nugroho mengatakan, kerjasama pemerintah dengan pihak swasta untuk mengembangkan dan mengelola Taman Sarbini tersebut menggunakan sistem kontrak. Jangka waktunya selama 5 tahun, dan bisa diperpanjang lagi.

"Kalau sudah tak diperpanjang, akan menjadi aset pemerintah daerah," kata Pratikno. 




Panjang Jalur Ganda Rel KA Wilayah Blora 126 Ribu Meter


Blora,  Pembangunan rel ganda kereta api (KA) di wilayah Blora akan segera dilakukan. Dari Kecamatan Cepu ke Kecamatan Jati, panjang rel tersebut mencapai 126 ribu meter. Karena itu akan dilakukan pembebasan tanah di lokasi.
"Kami minta para kepala desa yang wilayahnya dilewati pembangunan rel ganda, membantu kami terkait validitas ukuran tanah dan siapa pemilik tanahnya," ujar Sekretaris Pokja Pembangunan Rel Ganda Dirjen Perkeretaapian, Sukemi, saat sosialisasi di ruang pertemuan Pemkab Blora, Kamis (20/10).
Sosialisasi diikuti para kades dan camat yang wilayahnya bakal dilewati pembangunan rel ganda. Sosialisasi dipimpin Asisten II Setda Blora, Pudiyatmo. Sukemi mengemukakan pembangunan rel ganda menurut rencana sudah harus selesai dan diresmikan penggunaannya pada 2014.
Dia mengatakan sosialisasi tidak hanya di tingkat kabupaten melainkan juga bakal ke desa-desa agar masyarakat memahaminya. "Tim kami juga akan datang ke desa-desa untuk menyampaikan sosialisasi," katanya.
Dari arah Semarang ke Surabaya, pembangunan rel ganda berada di sebelah kanan (selatan) rel yang sudah ada. Asisten II Setda, Pudiyatmo, mengatakan salah satu persoalan krusial yang sangat mungkin muncul terkait pembangunan rel ganda adalah pembebasan tanah.
"Karena itu harus diselesaikan yang baik sesuai ketentuan yang berlaku. Kami juga mengimbau warga Blora itu menyukseskan pembangunan rel ganda itu karena merupakan program nasional," ujarnya.
Dia mengatakan tanah yang menjadi lokasi pembangunan rel ganda antara lain dimiliki warga. Selain itu juga tanah bengkok desa maupun tanah milik negara atau milik PT Kereta Api.

http://suaramerdeka.com     20 Oktober 2011 | 12:10 wib

Sabtu, 21 Mei 2011

BI: Penguatan Rp Sesuai Perkembangan Makro Ekonomi

Jakarta - Menguatnya rupiah terhadap dolar di posisi Rp8.555 per dolar AS dinilai sudah konsisten dengan perkembangan makro ekonomi Indonesia.

"Kita selalu melakukan assessment nilai tukar sekaligus konsekuensinya dengan perkembangan makroekonomi," ujar Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Perry Warjiyo, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/5).

Menurut Perry, assesment yang dilakukan tersebut untuk menjaga pertumbuhan tetap stabil di 6,4 hingga 6,5%, dengan demikian inflasi bisa terkendali. "Dalam konteks ini, kita kembangkan assessment-nya, di mata uang Asia sebetulnya nggak ada dampak," tambahnya.

Mengenai permintaan Kamar Dagang. Dan Industri (Kadin) yang minta agar rupiah tidak terlalu menguat, menurut Perry BI sudah mendengar semua pihak dalam menjaga posisi rupiah.

"Pengusaha kan ada tergantung pada komponen impor, mereka itu sangat terbantu. Tapi juga memang ada yang ekspor manufactur misalnya bisa terganggu. Tapi secara keseluruhan membaik. Ekspor kita triwulan I 30-37% itu masih strong. Itu masih cukup bagus. Dari sisi industri kita tidak melihat dampak negatif apresiasi rupiah terhadap ekspor. Dari sisi BI, kita selalu melihat perkembangan rupiah itu merupakan bagian tidak terpisahkan dari komponen makroekonomi," tuturnya.

Sementara itu, krisis yang terjadi di Jepang, menurut Perry ada dampak terhadap posisi rupiah, tetapi tetap memperhatikan recovery Jepang terhadap efek yang timbul setelah gempa tersebut.

"Diversifikasi ekspor kita sudah semakin baik, sekarang India dan Cina itu merupakan trading partner yang semakin penting. Jadi dari sisi situ memang dampaknya terhadap ekspor kita cukup minimal karena memang bisa dikompensasi, kita ekspor India, Cina, dan negara-negara lain. Ekspor kita kuartal I tumbuh 30% untuk non oil. Secara luas dampaknya itu kan kalau rupiah kita menguat terhadap dolar, maka akan menguat juga terhadap mata uang yang lainnya," ucap Perry. [cms]



sumber : INILAH.COM

Selasa, 17 Mei 2011

Kabupaten Blora Upayakan Kontribusi Swasembada Gula di Jawa Tengah



Saat ini Pemerintah sedang menggalakan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha Pemerintah sangatlah wajar dan tidak berlebihan,mengingatIndonesia merencanakan Swasembada Gula Nasional sebesar 5 juta ton pada tahun 2014.
Sedangkan Provinsi Jawa Tengah berharap mampu memenuhi kebutuhan gula di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 368.000 ton. Perhitungannya jika penduduk Jawa Tengah pada 2013 diprediksi sebanyak 34 juta jiwa, dengan konsumsi gula per kapita per tahun 12 kilogram (sesuai standar nasional), maka kebutuhan gula tebu Jateng adalah 90% x 12 kg x 3.400.000 sama dengan 367.200 ton atau dibulatkan 368.000 ton.
Swasembada gula diartikan sebagai tercukupinya gula berbasis tebu minimal 90% dari kebutuhan konsumsi seluruh masyarakat di Jateng. Dalam sistim pergulaan nasional, kebutuhan gula dibagi dua, yakni untuk konsumsi langsung (rumah tangga) dengan kualitas gula kristal putih (GKP), dan konsumsi tidak langsung untuk industri makanan, minuman dan farmasi dengan kualitas gula Kristal rafinasi (GKR).
Di Kabupaten Blora saat ini mengembangkan areal tanaman tebu seluas 54.000 hektar, dengan harapan mampu memberi kontribusi perluasan area tanaman tebu pada tahun ini seluas 3.800 hektar, kemudian pada tahun 2013 seluas 4.488 hektar, tahun 2014 seluas 5.144 hektar dan tahun 2015 seluas 6.000 hektar.
Selain itu, Kabupaten Blora juga mengupayakan kontribusi swasembada gula di Jawa Tengah dengan membangun pabrik gula di Blora, yaitu Pabrik Gula Blora – PT.Gendis Multi Manis yang ada di Desa Tinapan Kecamatan Todanan. Pemerintah Kabupaten Blora memiliki optimisme yang cukup tinggi dalam upaya perluasan areal tanaman tebu mengingat potensi lahan di Blora yang dapat dimanfaatkan seluas 7.036 hektar, dengan rincian potensi areal persawahan seluas 355 hektar, areal tegalan selus 3.061 hektar, dan areal lahan kritis seluas 3.080  hektar. Sedangkan realisasi per April 2012 sudah mencapai 2.127,87 hektar.
“Bukankah luar biasa potensi Blora untuk sektor komoditi tebu ini ? jika kita yakin dengan potensi riil ini masihkah petani di Blora tidak optimis dengan peluang investasi ini ? Jika semua optimis, maka Pemkab Blora berharap salah satu urat nadi perekonomian di Blora akan ditopang oleh industri gula lokal kita, sehingga saya tidak ingin lagi mendengar keluh kesah petani gula kita yang ditolak produksi tebunya atau dihargai dengan sangat murah,” ungkap Bupati Blora Djoko Nugroho pada saat panen tebu perdana Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora, di Kecamatan Japah..
Pada kesempatan tersebut, Bupati Djoko Nugroho berharap agarAPTRI Kabupaten Bloramembantu petani gula di Blora dalam hal, pertama  Informasi yang memadai tentang bibit tebu unggulan yang berasal dari KBD (Kebun Bibit Datar), baik cara mendapatkannya, informasi harga, cara tanam sampai dengan cara pemeliharaan yang baik hingga masuk pada masa panen, kedua Kemitraan antara petani dengan Pabrik Gula yang ada di wilayah Jawa Tengah, sehingga produksi tebu di Blora berkorelasi langsung dengan upaya swasembada gula di Provinsi Jawa Tengah.












Usai Pabrik, Blora Siapkan Lahan Tebu



SEMARANG - Setelah pabrik gula digadang-gadang akan didirikan di Blora dan Purbalingga, kini pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan perluasan lahan tebu pendukung guna memenuhi kebutuhan pasokan tebu ke kedua pabrik tersebut.


Berdasarkan perkiraan, dari kapasitas produksi pabrik di Blora, setidaknya membutuhkan luas lahan sekira 8.000 hektare (ha) sebagai pemasok tanaman tebu sebanyak 4.000 ton per hari. Sedangkan untuk pabrik di Purbalingga, membutuhkan lahan seluas 12 ribu ha dengan estimasi pasokan tebu sebanyak 5.000 ton per hari.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Jateng, Teguh Winarno, mengatakan, potensi kedua daerah tersebut sangat besar jika dilakukan perluasan lahan tebu. Apalagi jika ditambah dengan daerah-daerah di sekitarnya, jelas akan membuat pasokan tebu rakyat mencukupi suply bahan baku ke kedua pabrik tersebut.

“Potensi lahan di Blora sendiri mencapai 8.750 ha, sedangkan potensi di Purbalingga mencapai 16 ribu ha. Ini termasuk tambahan dari daerah disekitarnya, seperti Jepara, Rembang, Pati, Kudus, Grobogan, Banyumas, Banjarnegara, dan Cilacap,” ungkapnya, di Semarang.

Dengan potensi luas lahan tersebut, tentunya tanaman tebu rakyat tak akan kekurangan jumlah produksi. Sehingga, para pengusaha pabrik gula akan tertarik membeli dengan pertimbangan harganya yang murah serta mudah didapat dari daerah sekitar pabrik gula.

Untuk di Jateng sendiri, saat ini lahan tebu yang ada hanya seluas 56.910 hektar. Dan, hingga 2013 mendatang ditargetkan akan mencapai 67 ribu ha luas lahan. Hal ini seperti yang direncanakan dalam program Swasembada Gula 2013.

"Pemerintah akan terus berusaha melakukan sosisialisasi kepada warga sekitar pabrik gula untuk mau menanam tebu. Memang kita akui kalau tebu susah untuk ditanam, tapi bila nantinya sudah tau cara yang tepat untuk menanam tebu dan hasilnya berlimpah maka petani akan dipastikan beralih menanam tebu," pungkas Teguh.

Target pemerintah sendiri dalam program Swasembada Gula 2013 sendiri salah satunya adalah bisa menekan angka pasokan gula impor. Targetnya selama empat tahun penerapan, pada tahun pertama persentasenya 25 persen tebu rakyat : 75 persen gula mentah impor. Tahun kedua 50:50, tahun ketiga 75:25, dan tahun ke empat mencapai 100 persen produksi gula nasional berasal dari tebu rakyat.



Sumber_____ http://economy.okezone.com

Senin, 16 Mei 2011

Skandal Strauss-Kahn Tambah Citra Buruk IMF



Jakarta - Penangkapan Managing Direktur IMF Strauss-Kahn atas tuduhan percobaan perkosaan di New York dinilai bukan konspirasi meskipun bos IMF itu santer disebut-sebut sebagai calon potensial presiden Perancis.
Chief Economist Danareksa Research Institute (DRI) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, tuduhan percobaan perkosaan terhadap Managing Direktur International Monetary Fund (IMF) Dominique Strauss-Kahn bisa saja benar. Sebab, Strauss-Kahn sebelumnya pernah terlibat perselingkuhan pada 2008.
Karena itu, Purbaya menegaskan, susah untuk dikatakan adanya konspirasi untuk menjatuhkan namanya sebagai kandidat Presiden Perancis tahun depan. Kecuali jika ada bukti. Apalagi, penangkapannya di AS. “Di sisi lain, si perempuan berbohong juga tak ada gunanya karena sangat besar risikonya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (16/5).
Misalnya, menurut Purbaya, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyuruh seorang perempuan untuk menjebak Strauss-Kahn melakukan percobaan perkosaan. Jika itu yang terjadi, justru akan jadi backfire (bumerang) yang akan memukul balik Presiden Sarkozy sendiri. “Saya kira terlalu besar pertaruhannya untuk sesuatu yang belum pasti,” ucapnya.
Di sisi lain, jika benar skandal sex Strauss-Kahn seperti yang dituduhkan, akan menambah citra buruk IMF. Kondisi itu, akan memicu keengganan negara-negara anggotanya untuk berurusan lagi dengan IMF.
Memang, menurut Purbaya, harus dibedakan antara kehidupan professional Strauss-Kahn di IMF dengan kehidupan pribadi sehari-harinya. “Sudah menjadi hukum alam, orang yang tidak bisa me-manage kehidupan sehari-harinya dengan baik, juga tidak bisa mengurus kehidupan profesionalnya dengan baik,” tukasnya.
Karena itu, Purbaya semakin ragu atas resep-resep IMF terkait ekonomi di negara berkembang. Skandal ini juga bisa menjadi pukulan bagi lembaga itu yang saat ini membutuhkan image yang baik. Sebab, banyak negara yang membutuhkan bantuan IMF. “Meski kredibilitas IMF sebagai lembaga moneter internasional tidak berkurang, tapi, ini tetap jadi bahan tertawaan di dunia,” ucapnya.
Karena itu, negara-negara yang selama menelan resep-resep obat ekonomi dari IMF dan keadaan ekonominya semakin bertambah susah, akan semakin pesimistis atas IMF. Mengurus diri sendiri saja tidak bisa, apalagi mengurus negara lain. “Karena itu, resep-resep IMF tak akan dipercaya lagi,” ucapnya. “Tapi, ini bukan professional judgment.”
Di atas semua itu, lanjut Purbaya, semua pihak bisa mengambil pelajaran dari skandal ini bahwa IMF bukanlah dewa penyelamat. “Otoritas IMF merupakan manusia biasa sehingga pandangan-pandangannya bisa salah yang tidak bisa diikuti dengan serta-merta,” timpalnya.
Tapi, imbuhnya, kasus tidak akan berpengaruh pada kebijakan dan operasional IMF sebagai institusi. “Secara organisasional, IMF sudah terstruktur dengan baik. Kasus ini, tidak membuat IMF berantakan,” imbuhnya.
Managing Direktur International Monetary Fund (IMF) Dominique Strauss-Kahn Strauss-Kahn, 62 tahun ditangkap karena tuduhan percobaan perkosaan seorang pelayan hotel wanita berusia 32 tahun. Menurut wanita pelayan hotel tersebut, Strauss-Kahn keluar dari kamar mandi bugil dan secara tiba-tiba melakukan serangan seksual.
Skandal itu terjadi di kamal hotel mewah Sofitel, New York bernilai US$3.000 per malam di New York Times Square pada Sabtu (14/5) malam. Menurut IMF, Strauss-Kahn berada di kota tersebut untuk urusan pribadi.
Dikabarkan juga, Strauss-Kahn akan segera maju sebagai Presiden Perancis yang dicokok hanya 10 menit menjelang pesawatnya bertolak ke Paris dari Bandara John F Kennedy, AS. [mdr]

Ilmu ekonomi



Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi

Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikankeluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebasteori lingkaran ekonomiinvisble handinformatic economydaya tahan ekonomimerkantilismebriton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikanpernikahankesehatan,hukumkriminalperang, dan agamaGary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.

Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematikastatistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu yang harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunanikuno sampai era sekarang. Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan diantaranya antara yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan.
Aristotles juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi peluang seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang merupakan bagian dari “jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristotles.
Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince. Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang efisien dan solid, dan juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat kebersamaan masyarakat.
Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. ibn Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U).
Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic theological selama Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang penentuan harga barang. Penganut Katolik dan Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yang disebut “harga yang adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol di abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain adalah harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung filsafat laissez faire.
Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas muncul yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe selama akhir Middle Ages dan awal Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk mendorong perdagangan pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahan meliputi gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan dan frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.
Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments.
Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal system yang sebelumnya.
Mercantilism adalah sebuah sistem perdagangan untuk profit, meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-capitalist production methods. Karl Polanyi berpendapat bahwa capitalism belum muncul sampai berdirinya free trade di Britain pada 1830s.
Di bawah mercantilism, European merchants, diperkuat oleh sistem kontrol dari negara, subsidies, and monopolies, menghasilkan kebanyakan profits dari jual-beli bermacam barang. Dibawah mercantilism, guilds adalah pengatur utama dari ekonomi. Dalam kalimat Francis Bacon, tujuan dari mercantilism adalah :
"the opening and well-balancing of trade; the cherishing of manufacturers; the banishing of idleness; the repressing of waste and excess by sumptuary laws; the improvement and husbanding of the soil; the regulation of prices…"
Diantara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah bullionism, doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi precious metals. Mercantilists berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah yang diimport sehingga luar negeri akan membayar selisihnya dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga berpendapat bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam negeri maka harus diimport, dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi dalam negeri dari manufactured goods.
Para perintis mercantilism menekankan pentingnya kekuatan negara dan penaklukan luar negeri sebagai kebijakan utama dari economic policy. Jika sebuah negara tidak mempunyai supply dari bahan mentahnnya maka mereka harus mendapatkan koloni darimana mereka dapat mengambil bahan mentah yang dibutuhkan. Koloni berperan bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah tapi juga sebagai pasar bagi barang jadi. Agar tidak terjadi suatu kompetisi maka koloni harus dicegah untuk melaksanakan produksi dan berdagang dengan pihak asing lainnya.
Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis adalah yang pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang terkenal, tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah satu temuan ekonomi terbesar setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan awal bagi pengembangan banyak tabel dalam ekonomi modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-output, diagram aliran sirkular dan model keseimbangan umum Walras.
Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac. Richard Cantillon (1680-1734) oleh beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya. Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini General (1755, terbit setelah dia wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan permintaan, peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra-Austrian” yang canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi juga mengubah pola pengeluaran.
Jaques Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua larangan perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on the Formation and Distribution of Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perekonomian. Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai sektor paling produktif dalam ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga, dan peran enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri keuangan. Codillac juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce and Government (terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif, perdagangan sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja.
Tokoh lainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis buku The National Gain pada 1765 yang menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah jalan satu-satunya untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat.
Mercantilism mulai menurun di Great Britain pada pertengahan 18th, ketika sekelompok economic theorists, dipimpin oleh Adam Smith, menantang dasar-dasar mercantilist doctrines yang berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaan dunia ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkan kekayaannya dari pengeluaran negara lainnya. Meskipun begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti Prussia dan Russia, dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism masih berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah beralih ke paham yang lebih baru.
Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih dulu juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai "invisible hand" dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo. John Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada "wealth" yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek atau yang sekarang disebut dengan price.
Pertengahan abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberi kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menandai perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri utama complex division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi global dari capitalist mode of production.
Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism menandai perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market economy.
Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam bentuk profit.
Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai "finance capitalism," dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir abad 19th juga muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era "monopoly capitalism," ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.
Perkembangan selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical, dan studi tentang econometrics menjadi penting. Statistik memperlakukan price, unemployment, money supply dan variabel lainnya serta perbandingan antar variabel-variabel ini, menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi. Pada quarter terakhir abad 19th, kemunculan dari large industrial trusts mendorong legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini. Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of industrial standards untuk key industries of special public concern. Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom and bust business cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan. Long Depression dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari 1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s, Marxist commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat dari global depression.
Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of Employment, Interest and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan peranan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini seringkali disebut dengan "mixed economies."
Selama periode postwar boom, penampakan yang luasa dari new analytical tools dalam social sciences dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic trends dari masa ini, mencakup konsep post-industrial society dan welfare statism. Phase dari capitalism sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu yang kerap disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh Marxian thinkers.
Banyak economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga supply-side economics.
Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over time yang ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-return tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Masa postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya economic crises experienced mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation” dari 1970s mendorong banyak economic commentators politicians untuk memunculkan neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical liberalism dari abad 19th, terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan Milton Friedman. Terutama, monetarism, sebuah theoretical alternative dari Keynesianism yang lebih compatible dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang meningkat increasing dalam capitalist world, terutama dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di UK pada 1980s.
Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi tentang informasi dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang dikemukakan oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah ketidakseimbangan informasi dan kejahatan moral dibahas disini seperti karena mempengaruhi modern economic dan menghasilkan dilema-dilema seperti executive stock options, insurance markets, dan Third-World debt relief. 

Definisi Inflasi


 
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:
  1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas. [Penjelasan lebih detail mengenai IHPB dapat dilihat pada web site Badan Pusat Statistik www.bps.go.id]
  2. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pengukuran level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.
Pengelompokan Inflasi
Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokan ke dalam 7 kelompok pengeluaran (berdasarkan the Classification of individual consumption by purpose - COICOP), yaitu :
  1. Kelompok Bahan Makanan
  2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau
  3. Kelompok Perumahan
  4. Kelompok Sandang
  5. Kelompok Kesehatan
  6. Kelompok Pendidikan dan Olah Raga
  7. Kelompok Transportasi dan Komunikasi.

Disamping pengelompokan berdasarkan COICOP tersebut, BPS saat ini juga mempublikasikan inflasi berdasarkan pengelompokan yang lainnya yang dinamakan disagregasi inflasi. Disagregasi inflasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan suatu indikator inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang bersifat fundamental.
Di Indonesia, disagegasi inflasi IHK tersebut dikelompokan menjadi:
  1. Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti:
    • Interaksi permintaan-penawaran
    • Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang
    • Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen
  2. Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti  terdiri dari :
  • Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food) :
    Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional. 
  • Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices) :
    Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dll.

Determinan Inflasi
Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan terjadinegative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.
Faktor penyebab terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya. Ekspektasi inflasi tersebut apakah lebih cenderung bersifat adaptif atauforward looking. Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan penentuan upah minimum regional (UMR). Meskipun ketersediaan barang secara umum diperkirakan mencukupi dalam mendukung kenaikan permintaan, namun harga barang dan jasa pada saat-saat hari raya keagamaan meningkat lebih tinggi dari komdisi supply-demand tersebut. Demikian halnya pada saat penentuan UMR, pedagang ikut pula meningkatkan harga barang meski kenaikan upah tersebut tidak terlalu signifikan dalam mendorong peningkatan permintaan. 



  Pentingnya Kestabilan Harga

Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.
Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.

PELUANG INVESTASI dari KACAMATA MAKRO EKONOMI di BLORA




Pertanian.
Mayoritas mata pencaharian penduduk Kabupaten Blora adalah petani, utamanya pertanian tanaman pangan. Hal ini menjadikan Kabupaten Blora sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Padi sawah merupakan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Blora. Di tahun 2005 produksi padi sekitar 291 ribu ton, turun 21,81 persen dibanding tahun sebelumnya. Produktifitas padi di Kecamatan Kradenan tertinggi di antara Kecamatan lain, sebesar 51,93 kuintal/hektar. Ini menjadikan Kecamatan tersebut sebagai salah satu penyangga beras di Kabupaten Blora. Untuk tanaman palawija, produksi jagung dan kedelai justru mengalami kenaikan sebesar 69,62 persen dan 14 persen. Hal ini diakibatkan adanya luas panen jagung yang cukup mencolok yakni dari 44.998 hektar menjadi 62.666 hektar. Produksi buah andalan Kabupaten Blora seperti jeruk, mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni 44,81 persen, sedangkan untuk beberapa jenis sayuran mengalami kenaikan walaupun tidak terlalu besar.







Perkebunan.

Produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Blora hanya perkebunan rakyat. Luas dan produksi tidak terlalu banyak. Tidak ada perkebunan besar yang dikelola negara atau swasta berbadan hukum di Kabupaten ini. Produksi tanaman yang menonjol adalah kelapa dan kapuk, dimana produksi kelapa mencapai 4.284, 610 ton, sedangkan kapuk sebesar 227,229 ton.
 Komoditas tembakau produksi dalam bentuk kering, sedangkan tanaman obat seperti lempuyang, kunci sayur, kunci pepet, tanaman temu giring sebagian besar merupakan hasil hutan.

Peternakan

Satu lagi yang menjadi andalan utama penduduk Kabupaten Blora selain padi dan palawija adalah usaha ternak. Kabupsten Blora merupakan kabupaten dengan jumlah ternak besar terbanyak di Propinsi Jawa Tengah, utamanya ternak sapi potong. Dalam beberapa kesempatan sering mewakili Jawa Tengah untuk mengikuti lomba ternak baik untuk popukasi, kualitas ternak maupun kekimpakan kelompok peternak di tingkat nasional. Pada akhir tahun 2007 populasi sapi potong mencapai 215.587 ekor, kambing 96.250 ribu ekor, dan domba 16.881 ekor. Dalam tingkat propinsi, Blora merupakan Kabupaten dengan jumlah ternak terbanyak terutama sapi potong. Ternak lain yang mempunyai populasi cukup banyak adalah ayam kampung sebanyak 1,177.635 ekor.

Perikanan

Subsektor perikanan, meliputi kegiatan usaha perikanan darat yang terdiri dari usaha budidaya sawah, kolam dan perairan umum (sungai, waduk dan cekdam). Produksi perikanan yang ada didominasi oleh perikanan umum sebesar 251 ribu ton berasal dari sungai. 



Kehutanan

Sebanyak 49,66 persen luas wilayah Kabupaten Blora digunakan sebagai hutan negara, terbagi dalam tiga kesatuan administrasi yaitu KPH Randublatung, KPH Cepu dan KPH Blora. Salah satu komoditi hasil hutan adalah kayu jati, dimana produksi terbesar dari KPH Cepu sebanyak 43.999,385 meter kubik. Tahun 2005 total produksi kayu jati bundar sebanyak 92.803,78 meter kubik.


Pertambangan


Pasir Kuarsa

Daerah yang berpotensi : 1. Kecamatan Todanan di desa Candi, dusun Candi Wulung, luas sebarannya diperkirakan 200 Ha, dengan ketebalan rata-rata 5 meter, cadangan tereka 10.000.000 m3 dan tonasenya 21.440.000 ton 2. Kecamatan Japah di desa Gaplokan, Dusun Genengan, luas sebarannya 160 Ha, dengan ketebalan rata-rata 3 meter, cadangan tereka 4.800.000 m3 dan tonasenya 10.291.200 ton. 3. Kecamatan Tunjungan di Desa Sitirejo Dusun Kulur, luas sebarannya 160 Ha, dengan ketebalan rata-rata 3 meter, cadangan tereka 4.800.000 m3 dan tonasenya 10.291.000 ton. 4. Kecamatan Bogorejo di Desa Jurangjero, luasa sebarannya 285 Ha, dengan ketebalan rata-rata 25 meter, cadangan tereka 71.250.000 m3, dan tonasenya 127.110.000 ton. Di Desa Gandu luas sebaran 10 Ha dengan ketebalan rata-rata 15 m. cadangan tereka 10500.000 m3 dan tonasenya 2.676.000 ton. 5. Kecamatan Jepon di Desa Waru, Dusun Sumberan, luas sebaran 110 Ha, ketebalan rata-rata 25 m dengan cadangan tereka 27.500.000 m3 dan tonasenya 49.060.000 ton.





Gypsum

Daerah yang berpotensi : 1. Kecamatan Jati, Desa Pengkoljagung, luas sebaran 90 Ha, cadangan tereka 1380240 m3 dan tonasenya 13.560 ton. 2. Kecamatan Randublatung, Desa Tanggel, Dusun Kedungkidung, luas sebaran 85 Ha, cadangan tereka 68.000 m3 dan tonasnya 130.560 ton. 3. Kecamatan Kradenan, Desa Kutukan, Dusun Kutukan, luas sebaran 175 Ha, Cadangan tereka 140.000 m3 dan tonasenya 268.800 ton 4. Kecamatan Bogorejo, Desa Jurangjero, Dusun Johor dan Lodan wetan. Luas sebaran 10 Ha, cadangan tereka 8.000 m3, tonasenya 15.360 ton. 5. Kecamatan Cepu, luas sebaran 75 Ha, cadangan tereka 60.000 m3, tonasenya 115.200 ton





Phospat

Daerah yang berpotensi : Kecamatan Todanan Desa Tinapan, luas sebaran 50 Ha, ketebalan rata-rata 10 m, cadangan volume 3.750.000 m3 dan faktor koreksi 20 %, tonasenya 7.500.000 ton

Kalsit

Daerah yang berpotensi : Kecamatan Todanan di Desa Sonokulon, luas sebarannya 25 Ha, dengan ketebalan 0,5 m, cadangan tereka 125.000 m3, tonasenya 260.000 ton.

Ball Clay

Daerah yang berpotensi : 1. Kecamatan Todanan, Desa Candi, luas sebaran 50 Ha ketebalan rata-rata 4 m, faktor koreksi 20 %, cadangan tereka 2.000.000 m3, tonasenya 3.536.000 ton 2. Kecamatan Tunjungan, Desa Sitirejo Dusun Kulur, luas sebarannya 40 Ha, ketebalan rata-rata 5 m, cadangan tereka 2.000.000 m3, tonasenya 3.536.000 ton. 3. Kecamatan Bogorejo, Desa Gandu, Dusun Blimbing, luas sebarannya 55 Ha, ketebalan rata-rata 20 m, cadangan tereka 11.000.000 m3, tonasenya 8.800.000 ton, sedangkan di Desa Jurangjero sebarannya mencapai 80 Ha dengan ketebalan rata-rata 30 m, cadangan tereka 24.000.000 m3 dan tonasenya 42.432.000 ton.

Batu Bara

Daerah yang berpotensi : Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo yang mencapai 10 Ha dengan ketebalan 0.3 m, cadangan tereka 300.000 m3, tonasenya 38.720 ton

Batu Gamping

Daerah yang berpotensi 1. Kecamatan Randublatung, Desa Tlogowungu dan Desa Ngliron, luas sebarannya 70 Ha, ketebalan 7 m, cadangan tereka 30.500.000 m3, tonasenya 52.460.000 ton. 2.Kecamatan Kradenan , Desa Megeri dan Desa Mendenrejo, luas sebaran 400 Ha, ketebalan rata-rata 20 m, cadangan tereka 42.500.000 m3, tonasenya 97.612.500 ton. 3. Kecamatan Sambong, Desa Giyanti dan Desa Tumengeng, luas sebaran 615 Ha, ketebalan 1 m, cadangan tereka 6.150.000 m3, tonasenya 10.578.000 ton 4. Kecamatan Todanan, meliputi Desa Bicak, Wukirsari sebarannya mencapai 1.095 Ha, cadangan tereka 137.500.000 m3, tonasenya 253.000.000 ton. Untuk Desa Candi, Karanganyar, Bedingin dan Kembang luas sebarannya 1.825 Ha , dengan ketebalan 9,3 m, cadangan tereka 164.500.000 m3, tonasenya 214.730.000 ton. Sedangkan untuk Desa Cokrowati luas sebaran 110 Ha dengan ketebalan 7 m, cadangan tereka 7.700.000 m3, tonasenya 13.244.000 ton. Di Desa Tinapan luas sebaran 545 Ha, ketebalan 8 m, cadangan tereka 43.600.000 m3, tonasenya 80.224.000 ton. Di Desa Sonokulon sebarannya mencapai 305 Ha dengan ketebalan 3 m, cadangan tereka 9.150.000 m3, tonasenya 16.836.000 ton. 5. Kecamatan Japah, Desa Gaplokan dan Ngiono, luas sebarannya 975 Ha dengan ketebalan rata-rata 10 m, cadangan tereka 48.750.000 m3, tonasenya 138.274.000 ton 6. Kecamatan Tunjungan, Desa Kedungrejo dan Nglangitan, luas sebaran 1.035 Ha dengan ketebalan 13 m, cadangan tereka 62.100.000 m3, tonasenya 106.812.000 ton 7.Kecamatan Bogorejo, Desa Jurangjero, luas sebaran 360 Ha, cadangan tereka 98.000.000 m3, tonasenya 181.280.000 ton 8. Kecamatan Jepon, Desa Banyubanger, Waru, Soko, dan Nglorogung, luas sebarannya 790 Ha , cadangan tereka 157.500.000 ton 9. Kecamatan Jiken, Desa Nglobo, luas sebaran 325 Ha, cadangan tereka 3.250.000 m3, tonasenya 5.590.000 ton


SIRTU

Daerah yang berpotensi : 1. Kecamatan Kradenan, Desa Menden ( dusun Jiger ) panjang sungai yang potensi sirtu cadangan tereka 80.000 m3, tonasenya 160.000 ton. 2. Kecamatan Cepu, Desa Ballun, Kapuan, Jumbung, Ketuan, Panolan dan Getas, cadangan tereka 180.000 m3 dan tonasenya 360.000 ton. 3. Kecamatan Ngawen, Desa Bogowanti, cadangan tereka 5.000 m3 tonasenya 18.750 ton

Batu Pasir

Daerah yang berpotensi : 1. Kecamatan Todanan, meliputi Desa Ledokdan sekitarnya, luas sebaran 600 Ha dengan ketebalan 2 m, cadangan tereka 12.000.000 m3 dan tonasenya 21.792.000 ton. 2. Kecamatan Tunjungan, Desa Kedungrejo, luas sebaran 250 Ha dengan ketebalan 2 m, cadangan tereka 5.000.000 ton, dengan tonase 9.080.000 ton. 3. Kecamatan Japah, Desa Ngiono, Gaplokan, Kalinanas, luas sebaran 350 Ha dengan ketebalan 2 m, cadanga tereka 7.000.000 m3 dan tonasenya 12.712.000 ton

Batu Marmer

Daerah yg berpotensi Desa Jurangjero dan Desa Karang Kecamatan Bogorejo.




MINYAK BUMI

Berdasarkan konsesi tambang-tambang minyak yang pernah ada di Kabupaten Blora dan data-data pengeboran yang dilakukan kondisi jebakan minyak dan gas bumi yang ada di Kabupaten Blora dapat diperkirakan sebagai berikut:

a. Konsesi tambang minyak Panolan (Cepu).
Andrian Stoop, penemu pertama minyak bumi di Cepu melakukan pengeboran pertamanya di Desa Ledok, serta menyimpulkan bahwa di Panolan (Cepu) terdapat Iadang minyak yang berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Yang termasuk Iapangan Ledok adalah area Getur dan Nglebur jebakan-jebakan minyak di areal Getur dijumpai pada kedalaman � 94 m dan keda!aman antara 239 s/d 245 m. Tahun 1985 dibor sebanyak 252 surnur dengan kedalaman sumur rata-rata antara 90 � 1350 m. Sumur yang menghasilkan sebanyak 207 buah sumur, yang tidak menghasilkan 45 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 16 lapisan.

b. Konsesi tambang minyak Jepon.

Pada konsesi ini dilakukan pengeboran yang pertama di lapangan Semanggi (1986) dengan luas produktif area panjang 2,5 km, tebal 0,5 m. Lokasi ketinggian daerah Semanggi + 215 m. Jumlah sumur yang dibor 86 buah sumur, yang produktif menghasilkan minyak 66 buah sumur dan tidak menghasilkan 20 buah sumur, kedalam sumur antara 100 � 1.270 m. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 6 Iapisan.

c. Konsesi tambang minyak Nglobo.

Terletak pada ketinggian + 90 m diatas permukaan laut dengan luar produksi area panjang 1,5 km x 0,5 km. Tahun pengeborannya 1909 dengan kedalaman sumur rata-rata 400 �1.200 m, jumlah sumur yang dibor 47 buah sumur yang menghasilkan 38 buah sumur, tidak menghasilkan 9 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 9 Iapisan. Hingga sekarang masih dilakukan eksploitasi oleh OEP III Pertamina Cepu.

d. Konsesi tambang minyak Banyubang.

Jumlah sumur di Banyubang ada 33 buah, 14 sumur tidak aktif dan 19 buah surnur aktif. Di Iapangan konsesi Banyubang mempunyai 4 lapisan produktif. Lapisan 1 kedalam 250 m dengan jumlah sumur sebanyak 11 sumur, Iapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m dengan jumlah sumur sebanyak 8 buah sumur, Iapisan ke 3 sebanyak 1 buah sumur, lapisan 4 dengan kedalaman 310 m. Pada salah satu sumur dengan kedalaman 677 m diketemukan gas bertekanan 36 atm. Di Plantungan 66 sumur, yang menghasilkan 2 buah sumur, 64 sumur tidak aktif.

e. Konsesi tambang minyak Trembes.
Di konsesi Trembes ini terdapat 2 Iokasi Iapangan yaitu
1)      Lapangan Trembes

Di lapangan Trembes telah dilakukan pengeboran sebanyak 6 buah sumur, dengan kedalaman sumur 625 m, lapisan 1 kedalaman 106 m lapisan 2 dengan kedalaman 352 m, Iapisan 3 dengan kedalaman 1591 m. Jenis minyaknya parafinis dengan BJ 0,83 pada temperatur 30�C.
2) Lapangan Kluwih Di lapangan Kluwih telah dilakukan pengeboran sebanyak 4 buah sumur (1899). Disalah satu sumur yang berkedalarnan 265 m mengeluarkan gas 110.000 m3 tiap harinya.


f. Konsesi lapangan minyak Metes.

Dalam konsesi ini terdapat Iapangan minyak yang mempunyai 4 Iapisan produksi. Lapisan 1 kedalam 250 m, lapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m, Iapisan ke 3 terletak pada kedalaman 285 in, sedang Iapisan 4 dengan kedalaman 310 m. Di Iapisan 1 ada 4 sumur dengan produksi seluruhnya mencapai 3.400 m3 selama 22 bulan, Iapisan 2 dibuat 3 sumur, dua sumur menghasilkan minyak, 1 sumur air asin, Iapisan 3 terdapat 2 sumur 1 sumur memproduksi air dan minyak 1 sumur Iagi memproduksi air asin, sedang pada Iapisan 4 terdapat satu sumur, kedalaman 728 m dan 1022 m merupakan reservoir air.

g. Konsesi lapangan minyak Ngiono.
Konsesi ini mencakup 2 Iapangan yakni Iapangan Gaplokan yang terletak di atas antiklin Gaplokan dan telah dibor sebanyak 2 sumur, sedang Iapangan Ngiono yang terletak diatas antiklin Ngiono yang memiliki 7 buah sumur. Dan ke 7 buah sumur yang ada di Ngiono, 2 sumur menghasilkan minyak pada kedalaman 57 dan 90 m, sedang satu buah sumur lagi menghasilkan gas dengan tekanan 4 atm. Wilayah Iapangan ini tidak dikelola hingga saat sekarang.

h. Konsesi tambang minyak Ngapus.
Di lapangan Ngapus baru dilakukan pemboran sebanyak 2 buah sumur, masing-masing dengan kedalaman 180 m dan 272 m. (Tidak menghasilkan). Dan kedua sumur ini salah satu sumur menghasilkan gas bertekan 20 atm pada kedalaman 272 m. Lapangan Ngapus juga tidak dikembangkan karena tidak memberikan harapan yang baik.

i.        Konsesi tambang minyak milik NKPM.

Pada konsesi ini diketahui sumur di Petak/Cepu dengan produksi 20 barel perhari (1914). Pada tahun 1917 diketemukan sumur di Konsesi Trembul dengan produksi 1 barel per hari, kemudian pada tahun 1936 ditemukan sumur di Konsesi Lusi dengan produksi 110 barel per hari




Industri

Menurut Dinas Perdagangan, Industri dan Koperasi Kab. Blora terdapat 11.020 perusahaan industri kecil dan rumah tangga di tahun 2007. Jumlah tenaga kerja yang diserap adalah 39.299 orang, dengan nilai produksi mencapai 456 milyar rupiah.

Energi.

Sebagai upaya peningkatan taraf hidup masyarakat pemerintah mengupayakan program listrik di Blora dipenuhi oleh PT. PLN. Sudah 100 persen desa/kelurahan yang terpasang aliran listrik dengan jumlah pelanggan sebanyak 156.557 di tahun 2007. Kebutuhan akan air bersih dilayani oleh PDAM. Meskipun baru delapan Kecamatan yang dapat dicukupi, jumlah air yang sudah disalurkan mencapai 1,65 juta meter kubik, turun 4,60 persen dari tahun sebelumnya.

Koperasi.
Koperasi sebagai soko guru perekonomian sangat penting peranannya dalam lingkup usaha kecil dan menengah. Dari tahun ke tahun jumlahnya mengalami kenaikan, demikian pula dengan jumlah anggotanya. Pada tahun 2007 jumlah koperasi naik sebesar 2,08 persen. Banyaknya koperasi ada 491 unit terdiri atas 17 KUD dan 474 non KUD dengan jumlah total anggota sebanyak 121.199 orang.

Pasar.

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, produsen dengan konsumen. Jumlah pasar yang ada di Kabupaten Blora sebanyak 61 unit dengan jenis pasar terbanyak adalah pasar desa / tradisional.