Rabu, 26 Oktober 2011

Telah Dibuka, Taman Water Splash Sarbini Blora



Setelah tak kurang 3 bulan dibangun, Taman Sarbini Blora yang kini berubah jadi Taman Water Splash Sarbini resmi dibuka Minggu pagi, 16 Oktober 2011. Taman bermain anak ini sedikitnya menyediakan 12 wahana permainan anak, yang rata-rata harga tiket masuknya Rp 5 ribu. Taman yang dibangun dan dikelola CV. Anora Soka--juga pengelola Taman Kartini Rembang--tersebut menggunakan sistem kontrak selama 5 tahun, dan bisa diperbarui kembali.

Suasana riuh dan gegap dari anak-anak mewarnai pembukaan Taman Sarbini, yang pengguntingan pita di pintu gerbang barat taman dilakukan istri Bupati Blora, Minggu pagi. Serbuan anak-anak yang berlarian masuk menggambarkan sambutan anak-anak akan tempat bermain di perkotaan Blora begitu semarak. Minimnya rekreasi untuk anak-anak di Blora membuat taman Sarbini yang hari Minggu ini dibuka gratis menjadi tujuan di hari libur.

Adalah wahana bermain water splash yang Minggu pagi jelang siang itu diserbu anak-anak. Ratusan anak tumpah ruah di wahana yang luasnya bisa mencapai 100 meter persegi tersebut. Di anjungan, puluhan anak berdesakan dan bergantian main lorotan.

"Nantinya harga tiket masuk ke taman dikenakan Rp 5 ribu, langsung bisa menggunakan wahana mainan water splash tersebut," ujar Sriyono, Direktur CV. Anora Soka kepada wartablora.com.

Dengan 12 wahana mainan, setidaknya orang tua perlu menyediakan anggaran Rp 60 ribu untuk anak-anaknya yang ingin menjajal semua wahana mainan di taman tersebut. Itu baru untuk satu anak, dan belum termasuk uang buat jajan dan makan.

"Untuk wahana mainan selain water splash, masing-masing wahana dikenakan tiket masuk yang rata-rata Rp 5 ribu," kata Sriyono.

Hari pertama itu, wahana yang tidak menggratiskan pengunjung adalah wahana sinema 3 dimensi. Meski tak digratiskan, antusiasme anak-anak yang datang dengan orang tuannya sangat tinggi.

Selain water splash dan sinema 3 dimensi, wahana yang disediakan ada juga istana balon, bianglala, otopeds, bom-bom car, batery car, bumper boat, becak air, outbonds kids, dan hely rains.

"Ke depan rencananya ada juga jet cousher. Juga setiap minggu akan ada live music, yang menampilkan musik daerah dan modern. Ini memang masih membutuhkan penyempurnaan di beberapa bagian. Jadi belum benar-benar selesai," kata Sriyono.

Dengan dibukanya Taman Sarbini dengan wahana mainan anak itu, di perkotaan Blora jadinya ada 2 tujuan tempat rekreasi anak. Satunya di Taman Tirtonadi yang menyediakan kolam kecek buat anak-anak. Sementara di luar perkotaan, tempat tujuan berlibur anak-anak ada di Kampung Bluron, Tempuran.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata di Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora, Pratikno Nugroho mengatakan, kerjasama pemerintah dengan pihak swasta untuk mengembangkan dan mengelola Taman Sarbini tersebut menggunakan sistem kontrak. Jangka waktunya selama 5 tahun, dan bisa diperpanjang lagi.

"Kalau sudah tak diperpanjang, akan menjadi aset pemerintah daerah," kata Pratikno. 




Panjang Jalur Ganda Rel KA Wilayah Blora 126 Ribu Meter


Blora,  Pembangunan rel ganda kereta api (KA) di wilayah Blora akan segera dilakukan. Dari Kecamatan Cepu ke Kecamatan Jati, panjang rel tersebut mencapai 126 ribu meter. Karena itu akan dilakukan pembebasan tanah di lokasi.
"Kami minta para kepala desa yang wilayahnya dilewati pembangunan rel ganda, membantu kami terkait validitas ukuran tanah dan siapa pemilik tanahnya," ujar Sekretaris Pokja Pembangunan Rel Ganda Dirjen Perkeretaapian, Sukemi, saat sosialisasi di ruang pertemuan Pemkab Blora, Kamis (20/10).
Sosialisasi diikuti para kades dan camat yang wilayahnya bakal dilewati pembangunan rel ganda. Sosialisasi dipimpin Asisten II Setda Blora, Pudiyatmo. Sukemi mengemukakan pembangunan rel ganda menurut rencana sudah harus selesai dan diresmikan penggunaannya pada 2014.
Dia mengatakan sosialisasi tidak hanya di tingkat kabupaten melainkan juga bakal ke desa-desa agar masyarakat memahaminya. "Tim kami juga akan datang ke desa-desa untuk menyampaikan sosialisasi," katanya.
Dari arah Semarang ke Surabaya, pembangunan rel ganda berada di sebelah kanan (selatan) rel yang sudah ada. Asisten II Setda, Pudiyatmo, mengatakan salah satu persoalan krusial yang sangat mungkin muncul terkait pembangunan rel ganda adalah pembebasan tanah.
"Karena itu harus diselesaikan yang baik sesuai ketentuan yang berlaku. Kami juga mengimbau warga Blora itu menyukseskan pembangunan rel ganda itu karena merupakan program nasional," ujarnya.
Dia mengatakan tanah yang menjadi lokasi pembangunan rel ganda antara lain dimiliki warga. Selain itu juga tanah bengkok desa maupun tanah milik negara atau milik PT Kereta Api.

http://suaramerdeka.com     20 Oktober 2011 | 12:10 wib