Rabu, 07 Agustus 2013

Redistribusi Ekonomi dalam Mudik Lebaran




Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, mudik Lebaran bisa dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan. Begitu fenomenalnya aktivitas mudik Lebaran ini, hingga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla, menyebutnya sebagai mobilitas serentak penduduk yang jumlahnya hampir sama dengan penduduk Malaysia, bahkan lebih besar dari penyerbuan Normandia pada saat Perang Dunia II.

Karena itu, jangan berharap para pemudik dari tahun ke tahun jumlahnya akan menurun. Kendati diselimuti berbagai kendala pada tahun ini, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang dibarengi dengan naiknya tarif transportasi angkutan darat, laut dan udara, serta komoditas lainnya, namun semua itu tidak menyurutkan kaum pemudik untuk bersilaturahmi ke kampung halamannya. Sebab itu, cukup masuk akal jika hasil survei potensi mudik dari Kementerian Perhubungan yang dilakukan pada 12 kota utama di seluruh Indonesia mengungkapkan jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 30 juta orang atau mengalami kenaikan 7-10 persen dibandingkan jumlah pemudik di tahun 2012 lalu.

Dari jumlah itu, pemudik terbanyak masih tetap terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Apabila manajemen tradisi mudik Lebaran ini dapat dikelola dengan baik sudah tentu akan menggulirkan manfaat besar dan dampak yang luar biasa terhadap perekonomian nasional. Paling tidak ada tiga esensi ekonomi dari tradisi mudik Lebaran kali ini.

Pertama, tradisi mudik Lebaran bukan sekadar migrasi massal secara komunal yang melibatkan sekitar sepuluh persen penduduk dalam rentang waktu sekitar dua minggu. Tidak juga sekadar ritual sibuk atau menjalankan amanah agama dalam melaksanakan tali silaturahmi dan merekatkan kekerabatan. Lebih dari itu, aktivitas mudik Lebaran (termasuk arus balik) akan menciptakan perputaran uang yang demikian besar dan cepat (velocity of money). Triliunan rupiah bakal berpindah tangan dari kota ke kota, dari kota ke desa-desa dan perkampungan kecil. Tentu saja, secara agregat, nilai nominal uang di sini bukan hanya berbentuk tunai, namun juga bisa berbentuk barang yang dibeli seperti barang elektronik, pakaian jadi, bahan makanan, minuman, dan berbagai barang kebutuhan lainnya. 
Dalam pendekatan teori ekonomi, fenomena seperti itu disebut sebagai redistribusi ekonomi atau redistribusi kekayaan. Yakni, terjadinya perpindahan kekayaan (baca: uang) dari satu daerah ke daerah lainnya atau dari satu individu ke individu yang lain. Memang belum ada semacam penelitian khusus dan perhitungan komprehensif menyangkut masalah perputaran uang yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan aktivitas mudik Lebaran ini. Namun, berdasarkan prediksi Bank Indonesia, saat bulan Ramadan hingga libur panjang Lebaran di tahun ini, kebutuhan masyarakat akan meningkat Rp 17,4 triliun atau mencapai Rp 103,1 triliun dengan kebutuhan uang pecahan besar Rp 93,4 triliun dan uang pecahan kecil Rp 9,7 triliun.

Menurut Ragimun (2010), redistribusi ekonomi dalam mudik Lebaran dapat dibedakan menjadi dua tipe pemudik, yakni tipe pemudik sektor informal berpenghasilan rendah dan tipe pemudik dari pekerja formal berpenghasilan lebih tinggi. Yang termasuk tipe pertama, antara lain penjual bakso, penjual jamu, pedagang kaki lima, kaum buruh, dan pembantu rumah tangga. Biasanya bentuk redistribusi ekonomi yang dilakukan kelompok ini adalah membelanjakan uang untuk memperbaiki rumah, membeli barang elektronik, pakaian baru, makanan, minuman, atau malah untuk memulai suatu usaha baru di kampung.

Sementara itu, untuk tipe pemudik kelompok kedua didominasi oleh profesi formal, seperti dokter, pengacara, bankir, pegawai negeri sipil, karyawan swasta, dan lain sebagainya. Adapun bentuk redistribusi ekonomi yang dilakukan kelompok ini pada prinsipnya tidak jauh berbeda dari pemudik tipe pertama. Hanya, ada bentuk-bentuk redistribusi lain yang juga dijalankan seperti membagi-bagikan uang kepada sanak saudara di kampung, menyewa tukang cuci, sopir pribadi, dan lain sebagainya.

Fakta di atas menunjukkan bahwa tradisi mudik memang akan menciptakan redistribusi ekonomi dari kota besar seperti Jakarta ke daerah-daerah yang pada gilirannya dapat menciptakan stimulus pertumbuhan ekonomi daerah melalui aktivitas produktif masyarakat. 

Pakar ekonomi sekaligus Staf Khusus Presiden (SKP) bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengemukakan, mudik lebaran telah berkonstribusi dalam menciptakan redistribusi pendapatan ke daerah-daerah, tumbuhnya investasi di daerah serta mendukung terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Mengutip prediksi Kementerian Perhubungan, Firmanzah menyebutkan, total pergerakan orang pada masa mudik Lebaran 2013 mencapai 30 juta orang. Lebih dari separuhnya, atau 55% di antara mereka, melakukan pergerakan dengan menumpang kendaraan pribadi dan 45% yang menggunakan angkutan umum.

Secara prosentase kumulatif jumlah pemudik tahun 2013 dibandingkan tahun 2012, mengalami kenaikan berkisar 6,7 persen, di mana pemudik diperkirakan mencapai 30 juta orang, baik yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia maupun para TKI di luar negeri.

“Ini sekaligus menunjukkan semakin meningkatnya daya beli masyarakat, dengan semakin meningkatnya migrasi penumpang mudik dari kenderaan umum ke kendaraan pribadi,” terang Firmanzah seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Senin (5/8/2013).

Ia memaparkan, ritual mudik lebaran tahun 2013 diperkirakan akan membawa dampak ekonomi yang besar bagi perekonomian di daerah. Setidaknya potensi dana yang mengalir ke daerah tahun ini diperkirakan mencapai Rp.90 triliun dari total pemudik yang mencapai 30 juta orang.

“Dana Rp 90 triliun ini mengalir baik dari pembarayan zakat, transportasi, konsumsi, belanja oleh-oleh, hingga kiriman untuk perbaikan rumah dan furniture-nya,” jelasnya.

Firmanzah menyebutkan, sesuai keterangan Bank Indonesia permintaan uang tunai pada setiap momen lebaran meningkat rata-rata double digit setiap tahunnya. Tahun ini, bank sentral mempersiapkan uang tunai mencapai Rp 103 triliun atau meningkat 20% dari tahun lalu sebesar Rp 80 trilun.

Persediaan Rp 103 triliun, lanjut Firmanzah, diharapkan dapat memenuhi tingginya permintaan uang tunai pada momen lebaran. Dari Rp 103 triliun, Jakarta diperkirakan menyerap sekitar Rp 31 triliun, sisanya Rp 22 triliun untuk Indonesia TImur dan Rp 50 trilun untuk Indonesia Barat.
Kedua, tradisi mudik Lebaran juga berpengaruh positif terhadap pembangunan infrastruktur. Tak jarang, tradisi musiman setiap tahun ini mengharuskan pemerintah turut campur tangan dalam upaya membuat kenyamanan dan keamanan para pemudik melalui misalnya perbaikan kondisi infrastruktur yang ada, mulai dari perbaikan pembangunan jalan darat, rel kereta api, jembatan, bandar udara, hingga pelabuhan laut. Dan juga kesiapan pemerintah dalam menambah moda armada angkutan serta frekuensi perjalanan. Hal ini tentu positif untuk sektor infrastruktur itu sendiri maupun sisi ketepatan daya serap anggaran.

Ketiga, aktivitas mudik Lebaran juga menjadi salah satu pemicu atau pendorong pertumbuhan ekonomi nasional yakni melalui peningkatan konsumsi. Ini terjadi karena begitu besarnya jumlah pemudik yang mencapai jutaan orang, sehingga nilai konsumsi secara agregat yang dihasilkan pun akan jauh lebih besar hingga mencapai ratusan triliunan rupiah. Jenis konsumsi yang terbilang besar jelang mudik Lebaran biasanya berupa pembelian sepeda motor, mobil, bahan makanan, telepon seluler (handphone), pakaian jadi, biaya komunikasi, dan lain sebagainya. 

Staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Ma'ruf  memprediksikan perpuatan uang masyarakat untuk konsumsi selama ramadhan dan lebaran di Indonesia mencapai Rp 83 Trilyun. Perputaran uang ini merupakan perputaran uang yang sangat tinggi dalam kurun satu bulan. Karenanya menurut dia, lebaran bukan merupakan pesta masyarakat, namun justru pesta para pemodal yang bisa menjual berbagai produk lebaran.
Diakuinya, provokasi iklan terkait produk lebaran semakin menggenjot tinghkat konsumsi masyarakat. Ironisnya, masyarakat Indonesia menjadi konsumtif saat ramadhan dan lebaran dijadikan sebuah tradisi yang terus dipupuk. Kondisi ini dimanfaatkan oleh kaum pemodal untuk menggaet keuntungan secara maksimal. Peningkatan mobilitas dengan adanya mudik lebaran semakin meningkatkan sifat konsumsi masyarakat ini. Hal ini juga dipicu dengan adanya kebijakan tunjangan hari raya (THR).

Sekadar gambaran, pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I - 2013 mencapai 6,02 persen (year on year). Dari angka itu, konsumsi domestik (rumah tangga) menjadi salah satu komponen pendorong pertumbuhan ekonomi dengan capaian 5,17 persen. Dari fakta ini, berarti mudik Lebaran bisa dijadikan akselerator dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi 2013, agar dapat melampaui target dalam APBN Perubahan sebesar 6,3 persen.

MENYOAL DAGING (SAPI)



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pergerakan harga daging sapi terus mengalami peningkatan mendekati Lebaran. Jika kemarin harga daging sapi sudah mencapai Rp 110 ribu per kilogram, kini harganya terus naik hingga mencapai Rp 130 ribu per kilogram. Sedangkan harga ayam potong dari yang semula hanya Rp 40 ribu per ekor, kini melonjak jadi Rp 50 ribu per ekor.

Dede (48) pedagang daging sapi di Pasar Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, mengatakan naiknya harga daging sapi lokal sudah terjadi sejak tiga hari lalu. “Hari minggu harga daging sapi masih mencapai Rp 110 ribu per kilogram. Saat ini sehari jelang Lebaran kembali naik  antara Rp 125-130 ribu per kilogram,” ujar Dede, Rabu (7/8) seperti dilansir situs berita jakarta.

Dede mengaku untuk kebutuhan Lebaran ia menambah stok daging sapi, dari yang pada hari biasa hanya 50 kilogram kini menjadi 150 kilogram. Tambahan stok itu, karena meski harganya mahal, pembeli masih banyak yang mencari. “Meski harganya naik tinggi, tapi tetap saja banyak yang beli,” terang Dede.

Hal senada juga diutarakan Maskuri (40) pedagang daging sapi di Pasar Kopro, Slipi. Menurutnya tingginya harga daging sapi yaitu sebesar Rp 125 ribu per kilogram, tak membuat ia dan rekan-rekannya mengurangi stok jelang Lebaran. “Hari biasa saya hanya menjual sebanyak 50 kilogram. Tapi jelang Lebaran nambah jadi 100 kilogram lebih ditambah bagian dalam dan kaki. Biasanya kalau pun ada sisa hanya sedikit antara 5 kilogram,” jelas Maskuri.

Langkah pemerintah menambah kuota impor daging sapi ternyata belum mampu menekan harga ke titik normal. Di beberapa daerah di Indonesia, harga daging sapi masih tergolong tinggi, di atas Rp 100.000 per kilo gram (kg).
Meski Bulog telah mengimpor sebanyak 5.000 ton daging sapi asal Australia, harga daging sapi hingga H-2 tak kunjung turun. Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Sarman Simanjorang mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan masih tingginya harga daging sapi.

Salah satunya adalah ketidakpastian pemerintah menjamin daging lokal untuk menyuplai kebutuhan pasar. Pemerintah dianggap lamban mengantisipasi kebutuhan daging sapi menjelang Idul Fitri. Terakhir, total impor 5.000 ton sapi tidak berdampak signifikan menekan harga karena kedatangannya tidak sekaligus.
"Kedatangan sapi bakalan siap potong juga sudah terlalu mepet sehingga tidak bisa didistribusikan secara merata," jelas Sarman kepada wartawan, Rabu (7/8).

Menurut Sarman, seharusnya pemerintah sudah melakukan evaluasi kebutuhan daging sapi 3 bulan sebelum Ramadan. Jika daging lokal tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar, maka alternatif daging impor dapat dilakukan, sehingga sebelum Ramadan sudah tersedia.

Sarman menuturkan, tidak heran jika harga daging sapi masih tinggi di pasaran. Sebab, operasi pasar yang dilakukan Bulog dinilai tidak optimal dan efektif. Seharusnya Bulog melakukan operasi pasar langsung ke pemukiman masyarakat, melalui kecamatan atau kelurahan," tegasnya.

Sementara itu  PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) menjual daging sapi dalam kemasan seharga Rp 70.000 per Kg dengan merek Raja Daging. Bahkan daging ini diklaim lebih murah dari daging sapi impor versi Ahmad Fathanah yang dijual di atas Rp 90.000 per kg.

"Rp 20.000 lebih murah dari daging sapi berbasis Fathonah (Rp 90.000 per Kg). Sementara kita berbasis barokah," ucap Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro dengan nada canda pada acara peluncuran Raja Daging di Kantor Pusat RNI, Mega Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2013).

Kenaikan Harga Daging Sapi juga dikeluhkan Pedagang. Para pedagang daging sapi di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluh harga jual daging yang terus menanjak. Mereka menyalahkan para spekulan daging, hingga dikaitkan dengan kasus korupsi kuota impor daging.
Aher, salah satu pedagang daging mengatakan, harga daging sapi mengalami kenaikan yang tidak wajar. Setelah sempat menyentuh Rp 90.000/kg, harga daging sapi stagnan di angka Rp 95.000/kg. Kemudian terus naik hingga puncaknya menjelang ramadan.
“Meningkat terus dan bergerak tidak wajar menjadi Rp 110.000/kg. Kalau harga tidak dapat ditekan, harga bisa mencapai Rp 120.000/kg menjelang lebaran,” kata Aher di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (18/07).
Dikatakan Aher, para pedagang  kesal karena omsetnya berkurang hingga menuduh teman dari mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Iskak itu penyebab dari tingginya harga daging.
“Kami sudah capek urus daging, daging terus. Ini ulahnya Ahmad Fatanah yang bisa atur-atur (harga) daging sampai tinggi seperti sekarang,” ujarnya.

Selasa, 18 Juni 2013

Eeee mboh mboh, harga pil setan yang bernama BBM akhirnya naik (dan tidak akan pernah turun)




JAKARTA - Sidang Paripurna DPR RI akhirnya menyetujui RUU APBNP 2013. Persetujuan tersebut dilakukan berdasarkan hasil voting.

"Jadi dari hasil voting, 338 menerima, menolak 181 orang anggota. Dengan demikian paripurna menyetujui perubahan APBN-P disahkan di UU," ujar Ketua DPR RI Marzuki Alie, di Paripurna DPR RI, Jakarta, Senin (17/6/2013) malam.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi hanya menunggu turunnya Daftar Isian Pagu Anggaran (DIPA). Sedangkan untuk menunggu DIPA, dibutuhkan sekitar dua hari dari keputusan rapat paripurna.

"Kan tunggu DIPA-nya selesai, lalu penyalurannya untuk yang kompensasi jalan. Itu yang kita harapkan dalam beberapa hari," kata wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar saat ditemui di sela-sela Paripurna, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Mahendra mengatakan, untuk DIPA nya sendiri diharapkan selesai dalam dua hari. Hal tersebut diharapkan menjadi langkah yang bisa langsung dikaitkan dengan kenaikan BBM bersubsidi.

Sedangkan untuk kenaikan BBM, masih akan menunggu keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Kami harapkan cepat karena kita harapkan juga penyaluran anggarannya juga cepat, (maksudnya) hitungan hari lah (dari disetujui)," ujar Mahendra. 

Adapun asumsi makro yang disetujui oleh pemerintah dan DPR, antara lain inflasi 7,2 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp9.600 per USD. Sedangkan Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan yaitu lima persen.

Harga Minyak Indonesia (ICP) USD108 per barrel, lifting minyak 840 ribu barrel per hari, dan Lifting Gas 1,240 juta barrel per hari. Sementara itu, belanja Pemerintah disepakati di Badan anggaran dengan penerimaan Rp1.502 triliun di APBN-P 2013 lebih besar Rp13,7 triliun dari APBN 2013. 

Sedangkan belanja negara disepakati dalam APBN-P 2013 adalah Rp1.726,20 triliun, lebih tinggi sebesar Rp4,5 triliun dari APBN 2013
Sementara itu Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diperkirakan naik pekan depan, sudah pasti akan berdampak juga pada nilai tukar rupiah yang akhir-akhir ini melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Ekonom UGM Tony Prasetyantono mengatakan, jika memang pemerintah sudah mengetukkan palu untuk segera menaikkan harga BBM, maka akan ada dua kemungkinan terkait dengan nilai tukar rupiah.

Pertama, rupiah diperkirakan akan melemah, karena jika BBM dinaikkan akan ada kecenderungan inflasi meningkat walaupun sifatnya sementara.

"Kemungkinan yang pertama itu rupiah diperkirakan akan melemah karena inflasi yang terjadi yang berdampak dari naiknya BBM ini akan dirasakan," ujar Tony Prasetyantono, di Jakarta, Minggu (16/6/2013).

Kemungkinan kedua, lanjut Tony, rupiah diperkirakan menguat karena adanya kepercayaan diri terhadap perekonomian Indonesia. Namun demikian, ia tidak bisa memprediksi kisaran rupiah pasca kenaikan BBM tersebut. Sedangkan jika ada masalah fiskal yang sifatnya unsustainable, diyakininya bisa sedikit diatasi.

"Rupiah menguat karena confidence terhadap perekonomian Indonesia yang menguat karena BBM bersubsidi sudah dinaikkan, sehingga pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur lebih baik, jika ada masalah fiskal yang unsustainable itu saya kira bisa sedikit diatasi," tukasnya.

Tony menegaskan, jika memang nantinya rupiah melemah pasca kenaikan BBM, ia memperkirakan BI Rate cenderung dinaikkan kembali menjadi 6,25 persen. Saat ini BI Rate bertengger di level enam persen.

"Rupiah melemah pasca kenaikan BBM, maka akan ada kemungkinan Bank Indonesia (BI) harus menaikkan BI Ratenya kembali ke 6,25 persen, naik 25 bps lagi dari sebelumnya enam persen," imbuh Tony
Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada pekan ini telah menimbulkan gejolak di berbagai daerah.

Direktur Eksekutif Puskepi Sofyano Zakaria mengatakan, kabar kenaikan harga BBM yang telah disosialisasikan oleh pemerintah selama beberapa bulan terakhir telah berdampak sangat luas di masyarakat.

"Harga-harga kebutuhan pokok bahkan mulai melambung mendahului (kenaikan) harga BBM," ungkap Sofyano dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (17/6/2013). 

Sofyano menjelaskan, sebenarnya masyarakat tidak akan mempermasalahkan jika harga BBM naik, tetapi Pemerintah harus mampu menjamin bahwa harga-harga bahan pokok dan lain-lain kebutuhan masyarakat tidak ikut naik. "Tapi apa pemerintah bisa dan mampu jamin itu? Ini yang menjadi permasalahan utama," tegasnya.

Menurutnya, jika pemerintah berani menjamin dan membuktikan bahwa harga-harga kebutuhan hidup tidak naik akibat naiknya BBM bersubsidi, pasti rakyat tidak akan mempermasalahkan itu. 

"Namun pengalaman yang ada selama ini, ketika harga BBM naik maka harga-harga kebutuhan hidup ikut naik dan ternyata pemerintah tidak mampu mengatasi itu. Bahkan pejabat pemerintah menutup mulut ketika itu terjadi dan sudah merasa puas karena telah berhasil menaikan harga BBM," tutupnya.

Minggu, 16 Juni 2013

NEGORO RATUBANG ( Sebuah ide gila di tengah polemik kenaikan Harga BBM )

bojoNEGORO bloRA TUban dan remBANG adalah daerah yang sangat kaya dan strategis, bahkan jauh sebenarnya jauh lebih kaya dari NATUNA, ARUN,  Sekongkang, Sumbawa Barat (Newmont) atau MIMIKA (freeport) sekalipun. Ini disadari betul oleh penduduk lokal asli NEGORO RATUBANG seperti saya. Dulu sejak sekolah di SD, guru saya mendoktrin bahwa daerah kami adalah daerah yang kaya, jauh lebih kaya dari daerah manapun di Indonesia. Saya juga teringat pembina Pramuka saya mengharuskan saya dan teman teman mengobservasi sumur sumur minyak yang ada disekitar kami. Masih jelas teringat perkataan guru saya "Masa depan daerah ini ada pada masa depan kalian, jadi kalian harus pintar berani dan cerdik untuk menjadikan daerah ini maju". Nyatanya sampai sekarang saya tidak bisa apa apa untuk mewujudkan keinginan mentor mentor saya dulu. Bahkan untuk makan bersama istri dan anak sayapun harus ngutang. Tetapi mungkin (menurut saya dan saya terus berusaha sekuat tenaga) saya punya informasi dan pengetahuan yang lebih dibanding temen saya dari daerah lain. Meski tidak tahu persis jumlah perhitungan angkanya setidaknya pengetahuan yang saya dapatkan itu Valid.

Berapa kandungan Gas yang ada di banyak titik dimana untuk menutup satu pipa pengeboran saja dibutuhkan ratusan ton besi untuk menutup pipanya.
Titik titik minyak yang masih dirahasiakan karena kandungannya sangat besar.
atau sebuah penelitian rahasia tentang dugaan adanya uranium di daerah kami. Juga tentang banyaknya agen intelejen dalam dan luar negeri yang beroperasi di sini. Semua itu adalah informasi biasa bagi penduduk disini.

Tetapi halusinasi pikiran saya agak nakal ketika beberapa kali pemerintah daerah negoro ratubang mengadakan beberapa even yang mempersatukan 4 kabupaten ini. Banyak orang disini bermimpi menjadikan negororatubang sebagai sebuah provinsi tersendiri, termasuk saya tentunya. Bahkan mungkin ada yang lebih jauh menginginkan otonomi khusus.
MENGAPA ?!
1. rasa apatis dari kondisi infrastruktur yang ada disini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan (meski sekarang sudah ada upaya perubahan, perbaikan dan peningkatan) tidak sebanding dengan megahnya sebutan Blok Cepu, Blok Randugunting, Blok Banyu Urip, Blok Soko, Blok gas SUMBER, blok Cendana.
Jalan sebagai infrastruktur terpenting saja tidak karuan bentuknya (bahkan mobil spesifikasi offroad sekalipun saya jamin akan cepat rusak gardan, laker roda maupun komponen strirnya).
2. isu kenaikan BBM membuat kocar kacir tatanan perekonomian. andai ada yang mau dan mampu mengawali niscaya masyarakat negoro ratubang tidak akan terpengaruh dari sisi ekonomi. bayangkan saja biarpun yang diatas pada ribut disini sudah bisa mengekspor BBM yang katanya bersubsidi itu. ((kagak percaya ?! kapan kapan saya tunjukkan (dulu pernah ditayangkan SCTV) lokasi lokasi penyulingan minyak bumi menjadi BBM tradisional (dan mungkin illegal) yang dikerjakan penduduk )).

nih saya share polemik BBM yang katanya bersubsidi itu

http://www.neraca.co.id/harian/article/27581/Pemerintah.Tak.Jujur.Soal.Harga.BBM

https://www.facebook.com/notes/suara-rakyat/pemerintah-atau-pak-kwik-yang-bodoh-/10150437500890487

http://budisansblog.blogspot.com/2013/01/menghitung-harga-jual-bbm-2013.html

udah gak usah banyak banyak, yang lain cari sendiri lah........ kepala saya udah mulai pusing .......

maaf ya pak tentara, saya tetap dukung anda "NKRI harga mati"
maap ya pak intelkam saya bukan provokator......
maap ya pak bin analisis saya kacau balau.....

jangan diambil hati...... soale saya sedang maboook.....

Sabtu, 15 Juni 2013

Kenaikan Harga BBM (Tertunda), Daya Beli Melemah



Jakarta - Penundaan penaikan harga bahan Bakar Mentah (BBM) subsidi membawa imbas negatif pada perekonomian Indonesia.
Hal itu terbukti dari koreksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika beberapa pekan terakhir. Bukan itu saja, penundaan penaikan harga BBM juga mengakibatkan market menjadi limbung, karena tidak adanya kepastian, baik dalam melakukan investasi, maupun berbisnis.

"Dampaknya sudah terlihat. Bukan hanya di pasar finansial, tapi sudah ke pasar becek juga. Di pasar sektor riil, itu yang kita perhatikan," ujar Pengamat Ekonomi Perbankan, David Sumual kepadaINILAH.COMdi Jakarta.

Akibat pelemahan nilai tukar rupiah, pelaku pasar pun memburu dolar AS. Meskipun kebanyakan hal ini dilakukan oleh pelaku pasar asing, “Mereka ambil profit taking karena beberapa sektor (saham) juga sudah cukup mahal," kata David.

Kebutuhan dolar untuk impor minyak, sampai saat ini sudah mencapai US$2-3 miliar. Itu belum termasuk bayar utang dan lain sebagainya.
Di sisi lain, eksportir juga masih ragu terhadap rupiah karena terus melemah. Akibatnya pelaku pasar hanya banyak berharap dari kebijakan Bank Indonesia. "Saya pikir daya beli yang paling berdampak, karena semakin tergerus," kata David.
Kenaikan harga BBM bersubsidi memang secara resmi belum diumumkan oleh pemerintah. Namun begitu pelaksanaanya agar segera dipercepat, karena hal itu mengganggu rencana bisnis pelaku usaha.

Pemerintah memperkirakan kenaikan harga BBM pada pertengahan bulan Juni ini. Hal itu menyusul masih dilakukannya pembahasan RAPBNP-2013 dengan Badan Anggaran DPR. Untuk melihat secara makro ekonomi, dampak dan program apa yang akan dijalankan oleh pemerintah. Bila rencana kenaikan itu akan dilakukan.

"Sebaiknya dipercepat, karena hal itu akan memudahan pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Tapi, dapat kami pastikan bahwa kenaikan harga itu akan mendorong kenaikan harga makanan dan minuman sebesar 5%," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Franky Sibarani kepadaINILAH.COMdi Jakarta.

Pemerintah rencananya akan menaikan harga BBM subsidi sebesar Rp1.500-Rp2.000 per liter. Namun, karena jenis solar lebih banyak digunakan untuk angkutan umum dan angkutan barang, kenaikannya akan lebih kecil dari harga premium. "Pengaruh ke biaya produksi tidak, tapi lebih kepada biaya distribusi. Kecuali untuk industri rumah tangga, baik biaya produksi maupun distribusi pasti terkena," ujar Franky.

Saat ini industri makanan dan minuman untuk kategori menengah ke atas telah menggunakan BBM non subsidi. Sementara bagi industri kecil, masih menggunakan BBM subsidi. Total pendapatan industri makanan dan minuman Indonesia 75% bergantung dari industri menengah ke atas. Sementara 25% hanya disumbangkan dari industri kecil.

Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik setelah 17 Juni 2013. Tentunya setelah ada persetujuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP 2013) oleh DPR.
"Tentunya setelah DPR menyetujui RAPBNP 2013 pada 17 Juni, nanti ada dokumen-dokumen yang harus ditandatangani oleh DPR. Tentunya kenaikan harga BBM itu segera setelah tanggal 17 Juni mendatang," kata Chatib saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Saat ini pemerintah dan DPR sedang merampungkan pembahasan RAPBNP 2013, termasuk adanya persetujuan pemberian dana kompensasi kenaikan BBM.
Yakni dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp 9,3 triliun yang akan dibagikan kepada masyarakat miskin selama empat bulan berturut-turut setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. "Tapi soal tanggal pastinya, saya juga tidak tahu karena itu wewenang Presiden," ujarnya.
Saat ini harga BBM subsidi dijual Rp4.500 per liter. Kenaikan harga BBM subsidi dimaksudkan untuk menekan subsidi BBM yang mencapai Rp193,6 triliun tahun ini. Saat ini hingga hari ke 161, subsidi BBM sudah mencapai sekitar Rp132 triliun. Sekitar 10-20% diselundupkan, 80% yang ada dinikmati oleh orang mampu dan hanya sekitar 2-3% untuk kendaraan umum. Serta sekitar 50% dinikmati oleh orang mampu disekitar Jakarta. [ast]

Kamis, 06 Juni 2013

BANDARA NGLORAM CEPU AKTIF KEMBALI (tenanan opo ora leh)



Bandar Udara Ngloram adalah bandar udara yang terletak di CepuKabupaten BloraJawa Tengah

07°11′42.39″LS,111°32′52.65″BT  


dengan landas pacu 3000 feet atau sekitar 914 meter sejak dibangun 1978 dan berhenti beroperasi secara resmi pada 1984 Bandara Ngloram dimiliki PPT Migas. Saat ini bagian dari aset Pusdiklat Migas Deptamben .
Tahun 2009 Agung Nugroho dan Dika Nuramadhan Ankanegara dari fakultas Teknik Universitas Diponegoro membuat penelitian tentang Peningkatan Fungsi Bandara Ngloram Cepu sebagai Bandara Komersial dimana kesimpulan penelitian itu adalah Bandara Ngloram Cepu harus diaktifkan kembali kalau Blora punya keinginan untuk maju.


Ngloram Airport In Google Maps



















Segala persyaratan pengaktifan kembali Lapangan Terbang (Lapter) Ngloram telah terpenuhi. Karena itu, tidak ada alasan lagi untuk tidak dibangun.


‘’Justru kalau aset di Ngloram tidak dioptimalkan penggunaannya, itu akan menyalahi ketentuan perundang-undangan,’’ ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Waryono Karno, kemarin.
Lahan di Lapter Ngloram milik Kementerian ESDM. Luas aset tanah 215.346 meter persegi. Menurut Waryono, bila lahan terlantar maka akan ada pengambilalihan negara melalui Kementerian Keuangan.
Karena itu, ujar dia, setiap pejabat negara ataupun lembaga pemerintah wajib mengoptimalkan aset di lingkup kewenangan masing-masing. ‘’Membiarkan aset terbengkalai itu dosa. Suka tidak suka, mari kita bangun kembali Lapter Ngloram,’’ tegasnya setelah menghadiri wisuda mahasiswa PTK Agamigas Cepu.
Waryono menekankan, persyaratan pengaktifan kembali Lapter Ngloram, seperti ketersediaan lahan ataupun analisis dampak lingkungan (amdal) telah  terpenuhi.
‘’Bahkan jika Lapter Ngloram diaktifkan lagi, tidak perlu izin penerbangan. Yang terpenting lahan sudah tersedia, beda jika lapter dibangun di daerah lain. Harus pembebasan lahan dahulu, amdal dan sebagainya,’’ papar Waryono.
Dia mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Lingkungan Hidup. ‘’Semua setuju Lapter Ngloram diaktifkan lagi,’’ ucapnya.
Namun ketika didesak kapan target pengaktifan Lapter Ngloram dimulai, Waryono yang didampingi Bupati Blora Djoko Nugroho tidak bisa memastikannya. ‘’Yang pasti kebijakan pengaktifan Lapter Ngloram tak pernah berubah. Bupati kami harapkan sering ke Jakarta untuk menindaklanjutinya,’’ saran dia.
Mendarat
Lapter Ngloram dibangun 1980 dengan panjang landasan pacu 900 meter dan lebar 30 meter. Lapter kali terakhir dipakai pada 1993. Pemkab Blora menghendaki Pemerintah Pusat mengaktifkan kembali seiring dengan produksi minyak dan gas di Blok Cepu.
Pembahasan pengaktifan kembali Lapter Ngloram berlangsung beberapa kali di Jakarta. Apalagi setelah Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur juga menghendaki adanya pembngunan lapter di daerahnya. Padahal, jarak Lapter Ngloram dengan Bojonegoro hanya sekitar 15 kilometer.
Namun, tampaknya Pemerintah Pusat lebih menghendaki pengaktifkan Lapter Ngloram guna mendukung mobilitas perminyakan di wilayah Blok Cepu.
‘’Saya ingin mendarat di Ngloram, bukan di Juanda, Ahmad Yani, ataupun Adi Sumarno,’’ ungkap Waryono menjawab harapan Bupati Djoko Nugroho.
Sebelumnya Bupati menegaskan, Cepu merupakan bagian dari Kabupaten Blora dan Provinsi Jateng. Djoko Nugroho menuturkan, sebagian orang mengira Cepu masuk Provinsi Jatim. Karena itu, dalam kunjungan ke Cepu pejabat Pemerintah Pusat kerap turun lebih dahulu di Bandara Juanda Surabaya kemudian lewat darat menuju ke Cepu.
‘’Sekali-kali kalau ke Cepu turun di Bandara Ahmad Yani Semarang. Lewat darat ke Cepu, syukur-syukur bisa mampir ke pendapa rumah dinas bupati,’’ kata Bupati yang disambut tawa rombongan tamu dari Kementerian ESDM.

Rabu, 13 Februari 2013

Rp 1.000 Menjadi Rp 1 Kian Mendekati Kenyataan



Jakarta - Rencana pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan penyederhanaan jumlah digit pada mata uang rupiah atau redenominasi makin serius. Hari ini sosialisasi atau konsultasi publik telah dimulai.

Acara yang bertajuk 'Kick Off Konsultasi Publik Perubahan harga rupiah: redenominasi bukan sanering' akan dibuka oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Turut menjadi pembicara Gubernur BI Darmin Nasution.
Terlihat sebagai undangan, acara ini dihadiri oleh Asosiasi perbankan, pengamat Ekonomi, perwakilan dari Kementerian, Setwapres, BUMN, dan perusahaan swasta.

Pembahasan rencananya akan dimulai dari makna redenominasi beserta perbedaannya dengan sanering. Kemudian juga akan dibahas manfaat redenominasi, ilustrasi peyederhanaan digit, penentu keberhasilan, ilustrasi tahapan dan kegiatan dan pengalaman redenominasi di negara lain.
Secara definisi, perbedaan redenominasi dan sanering terlihat cukup signifikan. Jika redenominasi adalah penyederhanaan jumlah digit, sedangkan sanering adalah pemotongan nilai mata uang.

Sebelumnya, berdasarkan arahan Presiden SBY, Agus Marto mengaku harus melakukan konsultasi publik terlebih dahulu sebelum melakukan sosialisasi besar-besaran ke seluruh pelosok Indonesia. Konsultasi publik ini akan dihadiri para pengamat, pakar, asosiasi yang terkait dengan aturan redenominasi ini.
"Jadi diminta Pak Presiden untuk lakukan konsultasi publik ini baru sosialisasi ke semua penjuru, ke seluruh masyarakat," jelas Agus Marto.

RUU Redenominasi telah masuk dalam Prolegnas dan bakal dibahas DPR tahun ini. Jika disetujui, mulai 2014 bakal dimunculkan mata uang baru hasil redenominasi, sehingga ada 2 mata uang yang beredar di masyarakat. Setelah itu secara perlahan hingga 2017 redenominasi dilakukan dan mata uang rupiah lama akan hilang di masyarakat.

http://finance.detik.com/read/2013/01/23/091932/2150285/5/rp-1000-menjadi-rp-1-kian-mendekati-kenyataan



Desember 2012, Agus Marto Mulai Sosialisasikan Rp 1.000 Jadi Rp 1





Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan melakukan sosialisasi redenominasi mata uang, atau pengurangan tiga nol dalam rupiah tanpa mengurangi nilainya, mulai Desember 2012 hingga Maret 2013 ke seluruh pelosok Indonesia.

"Kita akan konsultasi publik antara Desember dan Maret dan selanjutnya kita akan memasukkan RUU Redenominasi mata uang ini bisa jadi RUU prioritas ke DPR," ujar Agus Marto saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (30/11/2012).

Agus Marto menjelaskan, masyarakat harus mengerti betul mengenai pengertian dan manfaat dari redenominasi ini. 

"Kita betul-betul mendiskusikan redenominasi mata uang dan supaya masyarakat tahu. Itu bukan sanering dan apa manfaat dan semua risiko dibahas. Sudah dilakukan konsultasi publik tapi belum yang benar intensif sampai ke daerah-daerah terpencil," ujarnya.

Menurut Agus Marto, sosialisasi penting agar tidak ada masyarakat yang berpikir bahwa redenominasi langsung berdampak pada pemotongan nilai mata uang.

"Kalau nanti ada penyederhanaan nilai dari rupiah, tidak mempengaruhi daya beli. Karena kalau misalnya Rp 50 ribu bisa beli 1 cangkir kopi, nanti kalau redenom harus Rp 50, harganya dana barangnya pun 50. Sedang kalausanering nilai rupiahnya dipotong tapi harganya tidak disesuaikan," jelasnya.

Agus Marto berharap setelah masa sosialisasi ini, pembahasan RUU Redenominasi Mata Uang dapat dilakukan dalam dua masa sidang tahun depan.

"Kita harapkan kalau konsultasi publiknya positif, kita harapkan bulan Juni begitu dua masa sidang bisa disetujui," tegasnya.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Herry Poernomo menambahkan, anggaran untuk sosialisasi ini menggunakan anggaran Kementerian Keuangan, meskipun dalam pelaksanaannya membutuhkan bantuan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Hukum dan HAM.

"Ya kan yang ini kan Kemenkeu bersama BI dan yang terkait dengan UU Kemenkumham tapi anggarannya semestinya dari Kemenkeu," tandasnya.


http://finance.detik.com/read/2012/11/30/175436/2106416/5/desember-2012-agus-marto-mulai-sosialisasikan-rp-1000-jadi-rp-1

Selasa, 12 Februari 2013

SEMOGA BERGUNA BAGI NUSA BANGSA

Nih bagi para tukang wadul yang suka lapor, atau yang sering mengeluh, atau yang merasa teraniaya, atau yang suka iseng, atau yang suka tambah wawasan pengetahuan, atau bagi yang ingin cari peluang atau yang mau cari sumbangan. klik saja gambarnya ..........Langsung nyambung LINKnya...........
















www.setneg.go.id/







KLIK Gambar untuk membuka website resminya


GAJI PNS

Enak mana kerja jadi PNS atau Swasta ?! jawabnya tergantung dari sudut mana kita memandang.


Berikut Daftar Gaji PNS dari tahun 2007 s/d 2013

Tahun 2007 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323644/2007.pdf.html

Tahun 2008 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323551/tabel-gaji-pns-2008_pp-10-2008.pdf.html

Tahun 2009 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323486/lampiran-pp-no10-th-2009.pdf.html

Tahun 2010 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323487/pp25-2010lmp.pdf.html

Tahun 2011 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323485/PP_no_11_th_2011_lampiran.pdf.html

Tahun 2012 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323425/LampiranPPNomor15Tahun2012.pdf.html

Tahun 2013 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323417/PP-22-2013.pdf.html

Minggu, 10 Februari 2013

Sarana Prasarana di Blora

Hotel / Penginapan  di Blora
Klik disini



Rumah Makan / Restoran di Blora
Klik disini



Angkutan Travel di blora
Klik disini