Rabu, 13 Februari 2013

Rp 1.000 Menjadi Rp 1 Kian Mendekati Kenyataan



Jakarta - Rencana pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan penyederhanaan jumlah digit pada mata uang rupiah atau redenominasi makin serius. Hari ini sosialisasi atau konsultasi publik telah dimulai.

Acara yang bertajuk 'Kick Off Konsultasi Publik Perubahan harga rupiah: redenominasi bukan sanering' akan dibuka oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Turut menjadi pembicara Gubernur BI Darmin Nasution.
Terlihat sebagai undangan, acara ini dihadiri oleh Asosiasi perbankan, pengamat Ekonomi, perwakilan dari Kementerian, Setwapres, BUMN, dan perusahaan swasta.

Pembahasan rencananya akan dimulai dari makna redenominasi beserta perbedaannya dengan sanering. Kemudian juga akan dibahas manfaat redenominasi, ilustrasi peyederhanaan digit, penentu keberhasilan, ilustrasi tahapan dan kegiatan dan pengalaman redenominasi di negara lain.
Secara definisi, perbedaan redenominasi dan sanering terlihat cukup signifikan. Jika redenominasi adalah penyederhanaan jumlah digit, sedangkan sanering adalah pemotongan nilai mata uang.

Sebelumnya, berdasarkan arahan Presiden SBY, Agus Marto mengaku harus melakukan konsultasi publik terlebih dahulu sebelum melakukan sosialisasi besar-besaran ke seluruh pelosok Indonesia. Konsultasi publik ini akan dihadiri para pengamat, pakar, asosiasi yang terkait dengan aturan redenominasi ini.
"Jadi diminta Pak Presiden untuk lakukan konsultasi publik ini baru sosialisasi ke semua penjuru, ke seluruh masyarakat," jelas Agus Marto.

RUU Redenominasi telah masuk dalam Prolegnas dan bakal dibahas DPR tahun ini. Jika disetujui, mulai 2014 bakal dimunculkan mata uang baru hasil redenominasi, sehingga ada 2 mata uang yang beredar di masyarakat. Setelah itu secara perlahan hingga 2017 redenominasi dilakukan dan mata uang rupiah lama akan hilang di masyarakat.

http://finance.detik.com/read/2013/01/23/091932/2150285/5/rp-1000-menjadi-rp-1-kian-mendekati-kenyataan



Desember 2012, Agus Marto Mulai Sosialisasikan Rp 1.000 Jadi Rp 1





Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan melakukan sosialisasi redenominasi mata uang, atau pengurangan tiga nol dalam rupiah tanpa mengurangi nilainya, mulai Desember 2012 hingga Maret 2013 ke seluruh pelosok Indonesia.

"Kita akan konsultasi publik antara Desember dan Maret dan selanjutnya kita akan memasukkan RUU Redenominasi mata uang ini bisa jadi RUU prioritas ke DPR," ujar Agus Marto saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (30/11/2012).

Agus Marto menjelaskan, masyarakat harus mengerti betul mengenai pengertian dan manfaat dari redenominasi ini. 

"Kita betul-betul mendiskusikan redenominasi mata uang dan supaya masyarakat tahu. Itu bukan sanering dan apa manfaat dan semua risiko dibahas. Sudah dilakukan konsultasi publik tapi belum yang benar intensif sampai ke daerah-daerah terpencil," ujarnya.

Menurut Agus Marto, sosialisasi penting agar tidak ada masyarakat yang berpikir bahwa redenominasi langsung berdampak pada pemotongan nilai mata uang.

"Kalau nanti ada penyederhanaan nilai dari rupiah, tidak mempengaruhi daya beli. Karena kalau misalnya Rp 50 ribu bisa beli 1 cangkir kopi, nanti kalau redenom harus Rp 50, harganya dana barangnya pun 50. Sedang kalausanering nilai rupiahnya dipotong tapi harganya tidak disesuaikan," jelasnya.

Agus Marto berharap setelah masa sosialisasi ini, pembahasan RUU Redenominasi Mata Uang dapat dilakukan dalam dua masa sidang tahun depan.

"Kita harapkan kalau konsultasi publiknya positif, kita harapkan bulan Juni begitu dua masa sidang bisa disetujui," tegasnya.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Herry Poernomo menambahkan, anggaran untuk sosialisasi ini menggunakan anggaran Kementerian Keuangan, meskipun dalam pelaksanaannya membutuhkan bantuan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Hukum dan HAM.

"Ya kan yang ini kan Kemenkeu bersama BI dan yang terkait dengan UU Kemenkumham tapi anggarannya semestinya dari Kemenkeu," tandasnya.


http://finance.detik.com/read/2012/11/30/175436/2106416/5/desember-2012-agus-marto-mulai-sosialisasikan-rp-1000-jadi-rp-1

Selasa, 12 Februari 2013

SEMOGA BERGUNA BAGI NUSA BANGSA

Nih bagi para tukang wadul yang suka lapor, atau yang sering mengeluh, atau yang merasa teraniaya, atau yang suka iseng, atau yang suka tambah wawasan pengetahuan, atau bagi yang ingin cari peluang atau yang mau cari sumbangan. klik saja gambarnya ..........Langsung nyambung LINKnya...........
















www.setneg.go.id/







KLIK Gambar untuk membuka website resminya


GAJI PNS

Enak mana kerja jadi PNS atau Swasta ?! jawabnya tergantung dari sudut mana kita memandang.


Berikut Daftar Gaji PNS dari tahun 2007 s/d 2013

Tahun 2007 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323644/2007.pdf.html

Tahun 2008 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323551/tabel-gaji-pns-2008_pp-10-2008.pdf.html

Tahun 2009 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323486/lampiran-pp-no10-th-2009.pdf.html

Tahun 2010 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323487/pp25-2010lmp.pdf.html

Tahun 2011 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323485/PP_no_11_th_2011_lampiran.pdf.html

Tahun 2012 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323425/LampiranPPNomor15Tahun2012.pdf.html

Tahun 2013 Silahkan Download disini
http://www.ziddu.com/download/22323417/PP-22-2013.pdf.html

Minggu, 10 Februari 2013

Sarana Prasarana di Blora

Hotel / Penginapan  di Blora
Klik disini



Rumah Makan / Restoran di Blora
Klik disini



Angkutan Travel di blora
Klik disini


Blora Pemasok Daging Sapi Terbesar Nasional




Pemerintah Kabupaten Blora Minta Tak Ada Lagi Impor Daging Sapi Jika Tak Ingin Peternak Rugi
Pemerintah Kabupaten Blora menyatakan agar pemerintah pusat tidak kembali mengeluarkan kebijakan terkait impor daging sapi. Pasalnya, para peternak akan merugi menyusul harga jual daging sapi akan rendah
Hal itu diungkapkan Suharno, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Perikanan Peternakan dan Perkebunan (Dispertanbunakinkan) Kabupaten Blora, melalui saluran telphone, Rabu (6/1/2013).
Suharno mencontohkan, populasi sapi yang tersebar di Kabupaten Blora merupakan sentra sapi dan Blora dikenal sebagai pemasok daging sapi yang tersebar wilayah Nasional. “Untuk kebutuhan daging sapi tingkat lokal, pemerintah tidak perlu impor. Karena populasi jumlah mampu mengcover kebutuhan daging di Jateng,” ucapnya.
Di Kabupaten Blora, tambahnya, ada sekitar 270 ribu populasi ekor sapi jenis limousin yang menduduki tingkat pertama se-Jawa Tengah, sebagai sentra produsen peternak sapi skala kedua tingkat Nasional menyusul sapi Madura.
“Sehingga dengan populasi itu, dapat dikalkulasikan selama tempo setahun sampai satu setengah tahun, peternak dapat memanen meraup dengan harga senilai Rp 7-8 juta/ekor. Dan stock daging sapi sangat cukup dengan harga Rp. 70-80 ribu/kg daging sapi,“ tambahnya.
Dirinya saat ini tengah konsentrasi terhadap pendampingan para peternak sapi, sehingga mampu menjaga kelestarian dan stock sapi bisa melimpah. “Asalkan peternak perlu menjaga kelestarian, serta mengintegrasikan dengan petani setempat,” ucapnya.
Jenis sapi Limousin di wilayah Blora, tambahnya, termasuk dalam Klan Bos Turus. Dengan kemampuannya mencapai berat hingga 12 kuintal, dengan Rata-rata harga daging sapi per ekor sapi Rp. 7-8 juta“ terangnya.
Jika Pemerintah pusat mengimpor daging sapi untuk kebutuhan lokal maka harus disesuaikan dengan ketersediaan stock sapi di daerah. “Kecuali import untuk industri,“ tambahnya lagi.
Meski demikian, Suharno menceritakan bahwa krisis daging sapi juga pernah dialami di Kabupaten Blora pada tahun 2010-2011. Hal itu menyusul adanya regulasi Pemerintah pusat yang mengimpor daging sapi untuk kebutuhan lokal yang tidak sebanding dengan kebutuhan didaerah. Akibatnya harga daging sapi di pasaran lokal anjlok, bahkan peternak merugi.
“Akibat pasaran daging sapi impor, peternak akhirnya menjual dengan harga murah. Ketika adanya kelangkaan stok daging lokal, harga impor mulai naik merangkak menjadi Rp 35 ribu. Itu pernah dialami di wilayah Blora. Untuk itu, kami berharap agar pemerintah pusat tidak mengimpor daging sapi luar. Karena jelas petani akan bersaing harga impor,” beber dia.@nur


http://www.lensaindonesia.com/2013/02/06/pemerintah-kabupaten-blora-minta-tak-ada-lagi-impor-daging-sapi-jika-tak-ingin-rugi.html

Sabtu, 02 Februari 2013

Kampoeng Ternak, Pelopor Kandang Panggung di Blora – Jawa Tengah



Blora – Program pemberdayaan peternak Kampoeng Ternak (KaTer) Dompet Dhuafa di Kabupaten Blora telah memberikan terobosan baru bagi para peternak disana, di antara terobosan yang sangat bermanfaat bagi peternak adalah sistem kandang panggung. Kandang panggung bagi sebagian peternak di Indonesia mungkin bukan merupakan hal yang asing. Namun tidak begitu, ternyata bagi kebanyakan masyarakat di Kabupaten Blora Jawa Tengah kandang panggung merupakan sesuatu yang baru. Kebiasaan masyarakat disana dalam memelihara ternak kambing adalah dengan cara diikat di dalam rumah pada malam hari, dan diikat di tempat gembala pada siang hari, mereka tidak punya kandang kambing khusus yang terpisah dari rumah.
Ketika program pemberdayaan peternak masuk di Kabupaten Blora pada bulan April, KaTer mengajak seluruh mitra peternak untuk menggunakan kandang panggung sebagai tempat pemeliharaan ternak, ajakan ini diterima dengan baik oleh mereka meskipun ada sedikit kendala. “Kami sempat bingung ketika pendamping Kampoeng Ternak menyuruh membuat kandang panggung, karena tidak ada contoh yang dapat ditiru, kami sampai berkali-kali merubah bentuk kandang ini” kata Ketua Kelompok Mukti Rebianto saat berbincang dengan tim KaTer.
Para mitra peternak dampingan kampoeng ternak ini merupakan pionir dan penggerak budaya kandang panggung di Blora, “Saat ini banyak masyarakat diluar mitra peternak yang mulai membuat kandang panggung, kandang kami ini sering dilihat dan dijadikan contoh oleh warga lainnya” masih ujar Rebianto.
Banyak kelebihan kandang panggung jika dibanding dengan kandang kambing di dalam rumah, berikut ini beberapa kelebihan kandang panggung yang diutarakan oleh mitra-mitra peternak di Blora:
  • Space ruang yang dibutuhkan lebih kecil
  • Kesehatan ternak lebih terjamin
  • Kotoran ternak mudah di bersihkan
  • Lebih mudah dalam pemberian pakan
  • Bisa memeliharan ternak dalam jumlah banyak
  • Modal kandang lebih murah dibanding membangun rumah yang kemudian dipake kandang kambing
  • Bisa lebih berhasil dalam beternak
Semoga budaya kandang panggung ini bisa cepat ditiru oleh masyarakat lainnya di Kabupaten Blora, agar peternakan mereka menjadi lebih maju dan dapat menabah pendapatan ekonomi mereka. [ir]